“Untung tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak” barangkali itu kalimat yang tepat, untuk petugas Damkar Gowa, atas nama Salim dan Mustari yang selamat dari musibah tabrakan di Kawasan Panggentungan Gowa depan Sekolah Pertanian, Kamis (19/9/2019).
Sekitar Pukul 13.45 Wita, Camat Bontomarannu menelpon Kadis Pemadam Kebakaran Gowa Drs. Rustam, melaporkan ada kebakaran lahan di daerahnya, dan apinya sudah mendekat ke Pesantren Bontomarannu.
Berita segera disampaikan kepada armada Damkar dan setelah berdoa, langsung menuju ke sasaran, yang pertama mobil penyemprot disusul mobil penyuplai air yang dikemudikan Salim dan pendamping Mustari Nyonri Dg Bunga.
Sesuai protap, sepuluh menit pemberangkatan mobil pertama menyusul penyuplai, susul-menyusul dibarengi serene yang meraung-raung.
Melintasi lampu merah Sungguminasa terus melaju kearah Panggentungan. Persis di depan Pusat Perjenihan Air Baku PDAM, setelah melewati keramaian lalu lintas, tiba-tiba ada mobil Avanza menyelinap masuk ke tengah di belakang mobil pertama.
Melihat pengemudi mobil Avansa panic, semakin dekat dengan mobil yang dikendarai Salim, akhirnya mobil Damkar yang membawa air suplay, mengambil keputusan membanting ke kanan dalam kondisi yang sangat sempit.
Ironisnya, di sebelah kanan jalan, ada truk sepuluh roda sedang parkir sopirnya melihat ada razia, jadi sengaja parkir dan meninggalkan mobilnya.
Akhirnya mobil Damkar mengerem mendadak dan oleng ke kanan menabrak truk yang sedang parkir.
Salim dan Mustari terperanjat dengan benturan yang sangat keras. Sejurus kemudian Mustari merabah mukanya dan membersihkan serpihan kaca. “Astagafirullah, saya masih hidup, katanya dalam hati”
Dia lalu bertanya kepada Salim, “Bagaimana kondisimu Salim ??? Alhamdulillah, saya masih hidup juga, tapi saya terjepit di setir.
Dalam kondisi darurat, Mustari merangsek ke kanan dan keluar dari mobil, lalu memposting musibah yang menimpanya ke grup Damkar.
Sejurus kemudian, teman-temannya datang dan dibantu oleh masyarakat setempat, mengeluarkan Salim dalam keadaan selamat, hanya saja sempat kaget dan segera di beri minuman untuk menenangkan diri.
Mobil Damkar penyuplai air, kini jadi bangkai, beruntung tidak ada korban jiwa. Dengan keputusan membanting stir ke kanan untuk menghindari menabrak Avanza, di nilai keputusan yang tepat.
Menurut Mustari Nyonri Dg Bunga, “ Semua ini karena perlindungan Allah semata-mata”
Ini karena niat kami mau membantu orang yang di landa musibah maka Allahpun selalu menolong kami, ujarnya
Sementara Abd. Rahim menuturkan, sungguh berat tugas seorang petugas Damkar, karena dalam melaksanakan tugas, separuh kakinya di kuburan dan sebagian lainnya ada di penjara.
Lebih lanjut Rahim mengungkapkan, bahwa pihak Damkar Gowa, sehari sebelumnya berada di lokasi kebakaran di TPA Cadika Limbung.
Semalam teman-teman Damkar bertugas di TPA Cadika dan hari ini
Ada peristiwa 65 yang harus segera ditangani dan lokasinya di Kawasan Bontomarannu, jadi pastinya rekan-rekan kurang tidur.
Tapi begitulah petugas Damkar, semangatnya selalu menggebu membantu korban kebakaran, sebagaimana slogan “Pantang pulang sebelum padam (syakhruddin)