- Awan kumulonimbus menjadi momok menakutkan
Bagi dunia penerbangan, Namun momok itu menghadang Air Asia QZ8501
Dalam penerbangan menyambut tahun baru 2015
Dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Changi Singapura
-
Kapten Irianto di ruang kokpit melapor ke menara pengawas
Pukul 07.24 WIB di atas Laut Jawa, pesawat itu kehilangan kontak
Semua jaringan terputus dan nasib AirAsia QZ8501 dalam posisi zero
Di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Tercatat 162 penumpang dan kru pesawat AirAsia
155 penumpang, 7 awak pesawat, Kapten dan Co-pilot
4 pramugari/pramugara dan seorang teknisi kini menjadi mayat
Dan jenazahnya masih dalam proses pencarian oleh Tim SAR
Operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501
Membuahkan hasil di hari ketiga tgl 30 Desember 2014
Basarnas TNI/Polri/Pemerintah bergerak cepat
Para relawan menuju lokasi menghadapi dahsyatnya alam
Kencangnya angin merobohkan pagar kapal yang terletak di ujung helipad.
KRI Banda Aceh bergoyang-goyang hingga kemiringannya mencapai 30 derajat
Para penyelam harus extra sabar menanti redanya gelombang laut yang berkecamuk
Alam benar-benar menunjukan kehebatannya
Hujan sangat lebat dan tinggi gelombang 3-4 meter
Membuat para penolong harus menahan diri
Televisi tanah air menyiarkan secara langsung
Para analisis memberikan komentar
Dari sudut pandang dan pengalaman masing-masing
Di hari kelima pertolongan, harapan untuk hidup sangat tipis
Kita semua hanya bisa menundukkan kepala
Berdoa dan ikut merasakan derita batin yang dialami keluarga
Demikian pula BADO hanya bisa mengirimkan puisinya
Mangkasara, 1 Januari 2015
By Syakhruddin Sulsel