SYAKHRUDDIN.COM,PAPUA – Baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan kembali terjadi di Papua. Baku tembak melibatkan KKB dengan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di Kabupaten Keerom, Papua.
“Kita baru dapat informasi ada (baku tembak) teman-teman satuan pengamanan perbatasan (dengan KKB),” ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat dimintai konfirmasi, Senin (30/12/2019).
Namun belum diketahui rinci kronologis baku tembak antara Satgas Pamtas dengan KKB. Dari informasi yang dihimpun baku tembak terjadi sekitar pukul 10.30 WIT.
Sementara itu Kapendam
XVII/Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto belum dapat dimintai konfirmasi soal
kejadian ini. Sambungan telepon dan pesan singkat yang dikirim detikcom belum
dibalas.
Sebelumnya, baku tembak KKB dengan prajurit TNI terjadi di
Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa (17/12/2019).
Baku tembak KKB kemudian terjadi lagi di Distrik Ugimba, Intan Jaya beberapa hari setelahnya.
Baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan prajurit TNI menyisakan duka. Ada tiga prajurit TNI gugur dalam tugas pengamanan di Papua.
Dalam kontak tembak dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Selasa (17/12/2019), ada dua prajurit TNI yang gugur yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky. Saat itu tim gabungan sedang bertugas menjamin keamanan warga.
Baku tembak dilaporkan terjadi lagi di Intan Jaya tepatnya Distrik Ugimba, Intan Jaya, Papua. Dilaporkan ada satu prajurit gugur dan 3 lainnya terluka.
Mengutip keterangan pihak RSUD Kabupaten Mimika, Papua, seorang prajurit TNI AD Serda M Ramadhan meninggal dunia akibat luka tembak di bagian pipinya.
Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena dikutip Antara, mengatakan rumah sakit menerima jenazah almarhum Serda M Ramadhan pada Jumat (20/12/2019).
“Korban dibawa ke RSUD Mimika sudah dalam kondisi meninggal. Korban terluka tembak di bagian pipih.
Begitu jenazah tiba di RSUD Mimika, dokter langsung melakukan visum, membersihkan jenazah dan kemudian dikafani.
Selanjutnya jenazah dibawa ke Markas
Yonif 754/ENK untuk dilakukan persemayaman karena esok pagi diberangkatkan ke
kampung halamannya untuk dikebumikan,” jelas Lucky.
Sementara itu, tiga rekan korban lainnya masih
menjalani perawatan intensif di RSUD Mimika. Satu di antaranya dievakuasi ke
RSUD Mimika sejak Kamis (19/12/2019).
Sementara dua korban lainnya baru
dievakuasi ke RSUD Mimika bersamaan dengan evakuasi almarhum Serda M Ramadhan.
“Kondisi tiga pasien lain sekarang dalam
keadaan sadar. Kondisi mereka tidak kritis, hanya saja ada proyektil yang
bersarang di tubuhnya sehingga segera harus dilakukan tindakan operasi,”
kata Lucky.
Tiga korban yang masih menjalani perawatan di
RSUD Mimika yaitu Serda Gunawan, Letda Arif Aria dan Serda Ari Budiarta.
Keterangan lain disampaikan Kapendam
XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto. Eko dalam keterangan tertulis
menyebut prajurit TNI Serda RM gugur karena terkena penyakit malaria.
Serda RM ikut dalam penyisiran ke wilayah hutan
Distrik Ugimba. Kondisi hutan Ugimba sangat lebat dengan medan geografis yang
sangat berat karena terdapat pegunungan terjal dan jurang curam.
“Serda RM mengembuskan napas terakhir,
gugur sebagai syuhada setelah berjuang melawan penyakit malaria tropika saat
sedang patroli dalam rangka operasi penegakkan hukum memback-up Polri di
wilayah hutan Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya, Papua,” ujar Kolonel
Cpl Eko Daryanto
(berbagai sumber)