Massa reuni 212 mulai membubarkan diri. Kemacetan pun tak terhindarkan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, usai diselenggarakannya acara tersebut.
Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, melalui rekaman video dari Mekkah, Arab Saudi, memberikan lima poin amanat kepada massa reuni 212 yang berkumpul di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019) pagi.
“Pertama, jagalah tradisi reuni akbar 212 dengan segala keindahannya. Sebab reuni akbar 212 merupakan momentum teramat penting, luar biasa, persaudaraan dan persatuan umat Islam Indonesia khususnya, bahkan bagi rakyat bangsa Indonesia umumnya,” ujar Rizieq.
“Tunjukkan pada dunia, inilah Republik Indonesia yang mampu gelar reuni akbar 212 dengan jutaan peserta, tapi tetap keindahan kesejukan kedamaian, aneka ragam keindahan. Insyaallah reuni akbar 212 bisa digelar tiap tahun.”
Pada poin kedua dan ketiga, Rizieq mengatakan agar umat Islam di Indonesia tidak putus asa dan meyakini janji Allah Swt. “Jika 1.000 kali jatuh penegakan keadilan, 1001 kali harus siap bangun dan bangkit kembali menegakkan keadilan.
Dengan ketekunan, keistikomahan dan tanpa putus asa insyallah diberkati Allah Swt,” katanya.
Jangan sampai memudarkan keyakinan akan janji Allah Swt. Ingat
Allah Swt menegaskan bahwa jalan-jalan kemenangan meraih ridho Allah Swt banyak.
Sehingga tidak ada alasan berputus asa.”
Rizieq kemudian meminta umat Islam terus berjuang dengan
keikhlasan dan kebersamaan karena pertolongan Allah Swt ada pada
keikhlasan dan kebersamaan.
“Sekuat apapun kekuasaan kita, sebanyak apapun jumlah
kita, tanpa pertolongan Allah semua tidak ada artinya. Kuncinya
pertolongan Allah. Untuk dapat pertolongan Allah, wajib kita bertakwa,”
ucapnya.
Rizieq kemudian mengakhiri lima poin amanat itu dengan
mengingatkan untuk tidak pernah berhenti membela agama, bangsa, dan negara.
Imam besar FPI itu menyampaikan lima amanat melalui video
conference karena belum kembali ke Indonesia sejak 2017 lalu.
Pekan lalu, melalui siaran video di akun YouTube FPI, Font
TV, Rizieq mengaku dihalangi pemerintah Indonesia untuk pulang. Ia bahkan
menunjukkan bukti yang diklaimnya, sebagai surat pencekalan dari pemerintah Indonesia.
Pernyataan itu dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Ia menyatakan pemerintah Indonesia tak
pernah mencekal Rizieq.
Mahfud juga menjelaskan, pencekalan gugur
jika dalam waktu enam bulan pihak yang dicekal tak dibawa ke pengadilan.
“Katanya itu sudah satu setengah tahun, berarti
masalahnya bukan di pemerintah Indonesia. Masalahnya di pemerintah Arab Saudi,
silakan urusannya ke sana. Kalau ada sesuatu yang bisa kita bantu, ya kita
bantu,” kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/11/2019)
Sementa itu, massa Reuni 212 berangsur membubarkan diri setelah rangkaian aksi unjuk rasa selesai. Massa meninggalkan Monumen Nasional pada sekitar pukul 08.10 WIB sambil melantunkan selawat bersama-sama.
Massa aksi membubarkan dengan membawa pulang atribut mereka. Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Haikal Hassan mengimbau, para peserta untuk tidak meninggalkan sampah atau merusak rumput Monas.
“Kita tidak akan meninggalkan tempat kalau belum bersih. Ayo sambil dirapikan lagi,” kata Haikal dari atas panggung. Imbauan itu pun diikuti dengan “operasi semut” yang dilakukan para peserta aksi.
Sebagian massa aksi menuruti imbauan untuk membubarkan diri. Bersama kolega, mereka berjalan kaki ke arah gerbang-gerbang kawasan Monas.
Namun sebagian lainnya memilih untuk menetap di tempat,
menunggu antrean keluar. Sebagian lagi bahkan berjalan ke belakang panggung.
Mereka berjaga di pintu VIP, menanti para tokoh junjungan mereka.
Sesekali para massa aksi bersikut-sikutan dengan petugas
pengamanan. Para massa aksi berniat sekadar mencium tangan para pendakwah atau
meminta berswafoto. Namun situasi kondusif tetap terjaga.
Banyaknya massa yang masih
menunggu di area aksi, membuat panitia berkali-kali menyampaikan imbauan lewat
pelantang suara. Panitia meminta massa aksi untuk segera meninggalkan kawasan
Monas karena acara sudah selesai.
“Kepada jemaah yang masih berada di area kawasan Monas,
dimohon segera meninggalkan area kawasan Monas karena hari Senin Monas tutup
untuk kunjungan,” kata panitia lewat pengeras suara.
Gelaran Reuni Akbar 212 kali ini digelar sejak pukul 02.00
WIB. Sejumlah massa aksi melakukan doa dan salat malam bersama di Monas.
Setelah itu mereka mendengarkan tausiyah dari beberapa tokoh seperti Ustaz Ahmad Al-Habsyi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Imam Besar FPI pun turut memberi tausiyah lewat rekaman suara. (bs/syakhruddin).