
Irfan Nur Alam (35 thn), anak
kedua Bupati Majalengka Karna Sobahi, menembak salah seorang kontraktor Panji Pamungkasandi, gara-gara
masalah utang. Polisi menyelidiki kasus tersebut. Siapakah Irfan?
Irfan Nur Alam (35 thn) tercatat sebagai pegawai
negeri sipil (PNS) atau ASN di Pemkab Majalengka. Dari data yang tercantum di
halaman setda.majalengkakab.go.id,
Irfan menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pembangunan (Ekbang)
Pemkab Majalengka. Selain menjabat Kabag Ekbang di Pemkab Majalengka, pria
kelahiran 13 Juni 1984 itu menjabat Ketua Persatuan Penembak Indonesia
(Perbakin) Kabupaten Majalengka.
Sebelum menjabat Kabag Ekbang, Irfan bertugas di
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Majalengka.
Sekda Kabupaten Majalengka Ahmad Sodikin
membenarkan, Irfan
merupakan PNS di Pemkab Majalengka. “Yang bersangkutan sebagai Kabag
Ekbang di sini,” kata Ahmad Sodikin, Jalan H Abdul Halim, Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019).
Dari hasil pemeriksaan polisi, Irfan diduga
menggunakan senjata api (senpi) jenis pistol dengan kaliber 9 milimeter. Irfan
memiliki izin memiliki senpi hingga 2020 dari Perbakin.
Irfan Nur Alam (35
thn), anak Bupati Majalengka Karna Sobahi, harus berurusan dengan polisi.
Irfan menembak salah seorang kontraktor di komplek pertokoan Hana Sakura,
Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Insiden penembakan itu terjadi pada Minggu
(10/11/2019)
malam. Lokasi kompleks pertokoan tersebut berada di samping jalan raya.
Di lokasi memang relatif sepi. Hampir semua ruko
tutup atau belum beroperasi. Hanya bagian depan yang sudah beroperasi
Kejadian penembakan itu tepatnya terjadi depan
ruko nomor tujuh. Tidak begitu jauh dari pintu utama masuk ke komplek tersebut,
sekitar 10 meter dari Jalan Raya Cigasong-Jatiwangi.
Menurut Agus, salah seorang petugas keamanan di
salah satu ruko mengatakan,
mayoritas ruko di komplek tersebut belum beroperasi. Bahkan, lanjut Agus, kompleks
pertokoan tersebut tak memiliki petugas keamanan.
“Kalau kompleks rukonya tidak ada
penjaganya. Ya seperti ini. Tadi ada mobil Inafis (dari Polres Majalengka), ya
memeriksa (olah TKP) di ruko nomor tujuh,” kata Agus
Saat insiden penembakan tersebut, Agus mengaku
tidak berada di lokasi kejadian. “Kejadiannya saya tidak tahu ya. Saya
tidak piket, kurang tahu,” ucapnya.
Irfan diduga menembak korbannya, Panji
Pamungkasandi. Panji awalnya menagih utang proyek kepada pria tersebut. Lalu
Irfan mengeluarkan senjata api dan korban terluka
(bs/syakhruddin)