Angin putting beliung yang dalam bahasa lokal di sebut “Laso Anging” kembali menerpa Kabupaten Sidrap, Sabtu 22 November 2014 Pukul 14.00 Wita. Hanya dalam hitungan detik, sejumlah rumah penduduk rata dengan tanah dan kerusakan terjadi dimana-mana.
Bupati Sidrap H.Rusdi Masse menginstruksikan jajarannya untuk cepat tanggap dalam membantu korban yang mengalami musibah, dari lokasi bencana untuk sementara telah terdata korban sebagai berikut.
Di Kecamatan Sidenreng bangunan yang rusak 323 buah, di Kelurahan Wala 12 unit rumah rusak, 21 buah kios dan 1 unit pabrik penggilingan beras, Di Desa Sereang 11 buah rumah panggung, di Kelurahan Kanyuara merupakan korban terbanyak 168 unit rumah mengalami kerusakan berat, di Kelurahan Sidenreng 96 unit rumah panggung dan rumah batu mengalami kerusakan parah sementara di Kelurahan EmpagaE sebanyak 12 buah rumah panggung.
Tim Reaksi Cepat (TRC) TAGANA, PMI, dan para pemerhati bencana saling bahu membahu dibawah koordinasi BPBD, Dians Sosial dan Dinas Kesehatan setempat sudah melakukan aktifitas di lokasi musibah.
Peristiwa musibah “Laso Anging” yang melanda Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan peristiwa terdahsyat kedua yang pernah dialami pada kasus yang sama di Kelurahaan WeteE Kecamatan Panca Lautang Kabupaten Sidrap di tahun 2012. Dari peristiwa ini tercatat di sepanjang tahun 2014 ini tercatat korban sebagai berikut ;
- Tanggal 5 Januari 2014 10 buah rumah rusak di Kelurahan Manggala Raya, Antang Kota Makassar
- 20 Februari 2014, 259 rumah rusak di Kecamatan gantaareng Bulukumba rusak berat termasuk dua buah Masjid, 1 Mushallah dan 2 buah pabrik penggilingan beras
- 13 April 2014, 4 buah rumah rusak di kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone
- 13 Mei 2014, sebanyak 28 rumah rusak di di Dusun Mojosari dan Sumber Agung Desa Lestari Kecamatan Tompni Kabupaten Luwu Timur
- 12 Oktober 2014 3 buah rumah dan stadion sepakbola Gelora Mandiri rusak berat di kelurahan Galung Maloang Kecamatan bacukiki Kota parepare
- Sabtu 22 November 2014 Pukul 14.00 Wita keganasan “LASO ANGING” atau angin puting beliuang kembali memporakporandakan kabupaten yang dipimpin Bupati H.Rusdi Masse