SYAKHRUDDIN.COM – SKENARIO ATRAKSI PADA KEGIATAN BHAKTI SOSIAL TAGANA TINGKAT NASIONAL DI MARTAPURA – KALIMANTAN SELATAN TANGGAL 3 S/D 6 NOVEMBER 2014
Ibu Menteri Sosial RI (Khofifah Indar Parawansa)
Bapak Gubernur Kalimantan Selatan
Bapak/Ibu/ hadirin dan segenap Anggota TAGANA se-Indonesia
Berikut kita akan saksikan : Atraksi TAGANA dalam sebuah simulasi pertolongan yang disebut : TAGANA EMERGENCY WATER RESCUE (EWR) dengan Tema Utama : GAWI SABUMI – GAWI MANUNTUNG – BENCANA TUNTAS bersama Narator : H. SYAKHRUDDIN.DN.
Ibu Menteri Sosial RI dan Hadirin yang kami mulaikan, TAGANA yang dibentuk oleh Kementerian Sosial RI pada hari Rabu, 24 Maret 2004 Di Lembang – Jawa Barat, dengan slogan : One Command – One Rule – One Corps.
Sebagai organisasi sosial yang berbasis masyarakat, memfokuskan diri dalam penanganan bencana, baik pada kondisi “ Sebelum terjadi bencana – Di saat bencana maupun pada Pasca bencana “
Kali ini, di Kota Martapura Kalimantan Selatan, KOTA BERKILAU yang dikenal sebagai penghasil batu mulia terbaik di dunia. Kembali TAGANA INDONESIA, menampilkan kemampuan personilnya dalam atraksi pertolongan di air dalam sepuluh adegan di awali dengan :
TARIAN KOLOSAL TAGANA NUSANTARA DALAM BINGKAI MERAH PUTIH bersama kereografer : ADOXZ HERMAWAN, DKK.
Usai kita saksikan “TARIAN KOLOSAL TAGANA NUSANTARA – kembali kami ingin gambarkan situasi tentang kehidupan masyarakat yang hidup dalam suasana penuh kedamaian.
DALAM KONDISI PRA BENCANA :
Taruna Siaga Bencana (TAGANA), tidak berarti harus tinggal berpangku tangan, pada KONDISI PRABENCANA ini, mereka melakukan aktifitas keseharian berupa ;
– Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB)
– Pendataan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) – apa itu tergabung dalam kesatuan Karang Taruna – Pekerja Sosial Masyarakat – Orsos – TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Yayasan Sosial – dan Lembaga Sosial lainnya yang memiliki potensi, karena selain sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan bidang sosial.
– Pemetaan potensi, baik yang terkait dengan sumber daya manusia, sumber daya alam maupun sumber daya institusi termasuk kekuatan yang dimiliki BPBD – DAMKAR – Palang Merah dan Relawan terlatih lainnya – semuanya seakan berada dalam satu barisan penanganan berbasis kearifan lokal, dengan sektor penanggungjawab Kepala Dinas Sosial Provinsi untuk selanjutnya melaporkan kepada Gubernur Kalimantan Selatan selaku penanggungjwab wilayah.
– Kehadiran TAGANA untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, membangun partisipasi dan kemitraan dari berbagai pihak, mendorong semangat kegotongroyongan, kesetiakawanan dan kedermawanan serta menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
PRABENCANA :
Kehidupan di masyarakat, aktifitas keseharian berlangsung sebagaimana biasanya. Para petani turun ke sawah, pelaut dengan perahu dan sampan kecil menuju laut lepas, asyik mencari nafkah untuk masa depan anak-anaknya, para ibu rumah tangga sibuk dengan aktifitas di kediaman mereka, para perajin perak aktif melakukan transaksi, demikian hal anak-anak yang bercengkrama dengan anak seusianya.
Ya alam Indonesia yang memiliki potensi yang amat mempesona, laksana zamrud di khatulistiwa, semuanya begitu indah.
Kota Martapura sebagai Kota Intan, merupakan kebanggan tersediri bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar. Potensi batu mulia di Kota Martapura ini dapat dibuktikan sejak tahun 1950, sampai dengan sekarang banyak para pedagang intan tradisional melakukan kegiatan dagang dan transaksinya di kota ini. Namun siapa pernah menduga, kalau ditengah ketenangan itu terjadi “BENCANA BANJIR”
SAAT BENCANA :
Tak seorangpun yang mampu mendeteksi, kalau bencana itu datang tiba-tiba, hadir tanpa permisi, dan hanya kesiapsiagaan-lah yang dapat mengurangi resiko bencana.
“IBU Menteri Sosial RI, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan,Bupati Banjar dan Para Pembina TAGANA se-Indonesia
Musibah datang tak pernah diperkirakan – hujan badai – guntur menggelegar di angkasa raya – air sungai menerjang pemukiman – ibu hamil dan orang tua berusia lanjut dan anak-anak Balita !!! Berteriak meminta pertolongan, kehidupan menjadi napsi-napsi ! Kondisi Chaos.
Mereka masing-masing mencari selamat, Ayah kehilangan isteri, Anak-anak menangis ketakutan, kondisi makin mencekam, air sungai semakin bergejolak menghantam apa saja yang menghalangi jalurnya.
Tak ada lagi yang tersisa, harta benda yang dikumpul dari hari- kehari, rupiah demi rupiah, sirna.
Demikian halnya, rumah – anak isteri – dan semua yang dimiliki, hilang dalam sekejap !!! Semua hancur berantakan, yang tersisa tinggal kenangan.
Kini mereka hidup sebatang kara, nyaris kehilangan keseimbangan hidup, namun sejurus kemudian datang pasukan biru-biru !!! memberikan pertolongan, mengungsikan ke tempat penampungan yang kami sebut shelter, mendirikan dapur umum lapangan serta mengadvokasi mereka dalam kegiatan “Psykososial”
Siapakah mereka itu !!! siapakah “Pasukan Biru itu ” ternyata, ternyata : itulah TAGANA (TARUNA SIAGA BENCANA) – warga yang luka dirujuk ke rumah sakit – yang meninggal dunia dimakamkan secara massal – yang masih hidup dan memiliki harapan, tetap dibantu – didukung untuk bersama TAGANA MEMBANGUN hari esok yang lebih baik.
Waktu berlalu – masa panik berakhir kini saatnya berada di lokasi pengungsian dalam kondisi PASCABENCANA :
Komandan Lapangan Berteriak : Kondisi Aman Terkendali
– Sejenak kita lihat kehidupan di Dapur umum lapangan telah difungsikan untuk melayani para korban yang berada di tenda pengungsi, bagi kami pertolongan yang utama adalah “MANUSIA-NYA” harta benda boleh dicari, namun penyelamatan manusia adalah yang urgen, dan kompor pertama yang menyala pengungsian adalah DAPUR UMUM LAPANGAN MILIK KEMENTERIAN SOSIAL RI, dengan pengelola lapangan, TAGANA yang memiliki kualifikasi handal yang saat ini dipimpin oleh Ibu KHOFIFAH INDAR PARAWANSA.
– Proses pendataan dilakukan dengan pola (BY NAME BY ADRESS), jumlah taksiran kerugian di data dengan tertib untuk selanjutnya dilaporkan kepada Gubernur Kalimantan Selatan dan diteruskan kepada Menteri Sosial RI di Jakarta
– Mereka yang masih trauma mendapatkan layanan khusus melalui kegiatan PSYKHOSOSIAL… sebuah bentuk pelayanan di shelter demikian halnya dengan peranan dari IC Command yang berbasis komunikasi – bekerja sama dengan ORARI – RAPI dan Tim Komunikasi Lainnya, termasuk CORE (COMMUNICATION & RESCUE) yang kesemuanya satu padu dalam Sistim Pengendalian Penanganan Korban Bencana dan akhirnya ;
– Setelah memperoleh data yang akurat (by name by address) , santunan kepada ahli waris pun diberikan – bangunan rumah yang hancur kembali di rehabilitasi, program bersih kampung bersama TAGANA dalam bentuk “Bhakti Sosial” sebagaimana yang kita laksanakan sekarang – Pemberian jaminan hidup dan mengisi HUNTARA (Hunian Sementara) serta evaluasi seluruh sistem pertolongan dan pemberian bantuan :
– BENCANA BOLEH SAMA, Tapi KORBANNYA selalu berbeda, tergantung dari kesiapan dan kesigapan seluruh sistem kendali operasi penanganan bencana. Oleh Sebab itu, DIMANA ADA BENCANA, DISITU ADA TAGANA.
KINI KONDISI TERKENDALI
“Badai Telah Berlalu” Kehidupan kembali pulih, hari bahagia bersinar kembali “Gawi Sabumi – Gawi Manuntung – Bencana Tuntas “ yang bermakna “Dengan bekerja secara bergotong royong, maka semua pekerjaan akan selesai, bagi Tagana “Pantang Tugas Tidak Tuntas“ pengabdian yang tulus tanpa pamrih laksana “WAJA SAMPAI KEPUTING” dalam bahasa lokal di Kota Martapura.
DISAAT – SAAT SEPERTI INI :
PATAKA TAGANA INDONESIA akan tiba dihadapan hadirin, mereka adalah putra putri bangsa – dengan keahlian dan keterampilan masing-masing, mereka berlatih di provinsi masing-masing, dan selalu hadir disetiap ajang pertemuan TAGANA :
Nampak dari kejauhan, BENDERA MERAH PUTIH DAN PATAKA TAGANA. Anggota TAGANA yang tersebar dipersada Nusantara, ADALAH INSAN SOSIAL yang telah mewakafkan dirinya untuk membantu mereka yang dilanda bencana, baik pada pada kondisi sebelum – pada saat dan sesudah bencana.
AKHIRNYA : Mohon perkenan Ibu Menteri Sosial RI, didampingi Wakil Gubernur Kalimantan Selatan dan para pejabat di Jajaran Kementerian Sosial RI menerima PATAKA TAGANA, yang akan dilanjutkan dengan foto bersama !!!
Sampai disini, Puncak Kegiatan Bhakti Sosial TAGANA Nasional Tahun 2014 di Kota Martapura – Provinsi Kalimantan Selatan.
Kita akan jumpa kembali pada Bhakti Sosial mendatang di provinsi yang lain dan dalam suasana yang berbeda !!! Terima atas perhatian dan kerjasama dan tetap berada dalam satu komando : One Command – One Rule – One Corps.
Akhirulkalam …. Assalamu Alaikum War.Wab.
Salam kenal dari tagana jakarta utara pa’ haji…
Ageng
12.06.0065
Salam balik dinda, apa kabar saudara kami Tagana di Jakarta Utara, ayo menulis dong