Setiap tanggal 17 Ramadan, selalu diperingati sebagai malam peringatan “Nuzulul Quran” tahun ini, Peringatan Nuzul Quran jatuh pada Senin malam 14 Juli 2014, sementara bagi Saudara kita dari Ormas Muhammadiyah, sudah menghitung malam ke-18 ramadan, lain lagi dengan Kelompok An-nazir di Bontomarannu Gowa, telah memasuki malam ke-19 Ramadan 1435 H.
Peringatan malam Nuzulul Quran di Masjid Al-Abrar Gunung Sari Makassar, ditandai dengan ceramah agama oleh sang ustaz yang memberi tauziyah dengan topik bahasan “Silaturahmi”. Ditandaskan, dengan turunnya Al-Quranul Qariem menjadi penuntun bagi umat Muhammad SAW. Oleh sebab itu, mari senantiasa meningkatkan hubungan silaturahmi diantara kita.
Di katakan, bilamana ada Firman Allah yang berbunyi, “An-Salati” dimaksudkan untuk senantiasa menjaga diri, dari waktu sholat yang satu ke waktu sholat berikutnya, dengan demikian sholat akan menjadi benteng pertahanan.
Oleh sebab itu, dalam kehidupan ini, adalah “Ilal-masjid wal masjid” yang dimaksudkan bahwa kehidupan kita sesungguhnya, kita hanya hidup dari masjid ke masjid. Penjelasan lainnya, dapat dilihat pada Al-Quran, surat wal asri, telah mengingatkan kita, untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-sebaiknya.
Dijelaskan, “Demi masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali mereka yang beriman, mendirikan sholat dan senantiasa dalam situasi sabar”, sebagaimana di ayat lain menyebutkan bahwa jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu.
Persoalannya kemudian, adakah kita sebagai hamba telah memaknai arti dari kehidupan ini yang muaranya akan menuju “Kematian”. Sudah sejauhmana kita mempersiapkan diri untuk menemui ajal, karena siap atau tidak, suka atau tidak suka, kematian itu pasti datangnya.
Semoga dengan peringatan Nuzulul Quran tahun ini, diperingati baik oleh masyarakat maupun pemerintah sudah dilaksanakan secara serimonial bahkan untuk sebahagian pemerintah daerah yang mengharuskan jajarannya untuk hadir pada acara termasuk mereka yang sedang berhalangan karena sedang datang bulan, juga harus hadir, “Yang penting sudah dilihat bupati” atau setor muka untuk sebuah acara peringatan yang dilaksanakan instansi pemerintah.
Terlepas dari itu semua yang penting bagi kita sebagai umat yang beragama, marilah kita mensyukuri atas semua rakhmat yang telah kita peroleh, khususnya nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga masih dapat melaksanakan sholat isya, tarwih dan witir secara berjamaah.
Mengingat di belahan dunia sana, Saudara kita yang bermukim di Jalur Gaza, harus mengungsi demi menghindari serangan roket dari zionis Israel, sebahagian diantara mereka, ada yang gugur sebagai syuhada, sementara sejumlah anak-anak menjadi yatim piatu karena ditinggal pergi oleh orang tua mereka yang gugur diterjang roket Israel.
Rumah dan pemukiman di Jalur Gaza, rata dengan tanah. Isak tangis dan deraian airmata mengundang simpati dunia, duka Palestina adalah duka umat Islam termasuk kita yang ada di Indonesia, lebih khusus Jamaah Masjid Jami Al-Abrar Gunung Sari Makassar.
Oleh sebab itu, mari dengan momentum Peringatan Nuzulul Quran kita membangun generasi bangsa yang tangguh dengan pendekatan sholat dan bagi anda yang berada dijajaran birokrasi, segera melakukan perbaikan melalui “Revolusi Mental” yang telah digagas kandidat Capres No.2 Jokowi-Jk, salamaki pada salam….wassalam.
—