Syahdan di zaman Nabi Sulaiman, AS dalam menyampaikan informasi kepada umatnya menggunakan jasa burung Merpati. Itulah sebabnya, pihak Kantor Pos dan Giro Indonesia menginspirasi kandungan Al-Quran dan menggunakan logo Merpati dalam mengembangkan komunikasi Indonesia. Selain itu, burung Merpati merupakan burung yang hanya sekali saja mencari pasangan dalam hidupnya, sesudah itu tidak akan berpindah kepada Merpati lainnya.
Kesetiaan Merpati sudah teruji zaman, sehingga muncul adagium, Merpati Tak pernah Ingkar Janji, demikian halnya dengan kesetiaan Merpati, ia hanya kawin pertama dan terakhir, tidak pernah mencari pasangan lainnya, karena burung Merpati memang sudah ditakdirkan demikian. Berbeda halnya dengan unggas yang disebut Ayam, perangai ayam memiliki kondisi yang sebaliknya, seokor ayam jantan menimal lima ekor betina yang ada disisinya, cara merekapun berketurunan saling gonta-ganti.
Sesungguhnya ayam telah memberi inspirasi kepada manusia untuk berpoligami. Dalam Al-Quranul kariem, Allah berfirman bahwa sebaik-baik bentuk ciptaanku adalah manusia. Manusia dibentuk oleh Sang Khalik dengan memiliki rasa, nafsu dan akal amat berbeda dengan binatang, karena binatang hanyalah dilengkapi rasa dan nafsu sematanya, rasa lapar, rasa haus dan nafsu untuk mengembangkan keturunan, itulah sebabnya binatang seperti kerbau terkadang meneteskan air mata disaat akan disembelih.
Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan mereka diberi rakhmat untuk hidup, mengeluarkan rasa harum maupun menjadi obat bagi manusia, dan berbeda pula dengan Malaikat yang hanya memiliki rasa dan tanpa nafsu, Malaikat memiliki delapan dimensi yang hanya memiliki sifat rasa dan takwa, Malaikat dapat mencapai arsy dan senantiasa bertasbih kepada Tuhan siang dan malam, makanya bersyukurlah wahai manusia yang dibuat sebaik-baik bentuk dan dilengkapi dengan perasaan, akal budi yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan berbagai dimensi kekayaan alam demi kesejahteraan umat manusia.
Belum puas dengan jasa dari Merpati, manusia terus berfikir dan mengembangkan pengetahuan dengan membuat telepon, telepon yang pertama ditemukan awalnya sebesar podium masjid, dalam perkembangan berikutnya temuan itu dianggap tidak efektif, manusia terus berfikir untuk membuat yang lebih praktis melahirkan telepon kabel, seiring dengan perjalanan waktu, akhirnya ditemukan lagi telepon berbasis digital dengan angka nol di depannya.
Waktu terus berpacu hingga muncul telepon “Pager” karena sistem ini harus melalui operator sehingga banyak rahasia yang disampaikan dibaca dulu operator sebelum sampai kepada yang bersangkutan, manusia ttak kehilangan akan, dia membuat telepon mobile yang saat ini sedang trend baik itu produksi luar negeri yang pirantinya dijual murah di Indonesia, kemudian kembali dipasarkan dalam negeri dengan harga jutaan rupiah, apa itu bernama Handphone Nokia Lumia, Blackbery atau produksi Cina yang murah meriah, pokoknya sistem komunikasi semakin gampang dan dunia seakan kami genggam, semua ini berasal dari Sang Burung Merpati.
Berkat kemajuan tekhnologi, maka manusia dapat berkomunikasi ke ujung dunia, sehingga walaupun tak pernah bersua pandang, seseorang dapat berkomunikasi sebagaimana yang dialami Penulis, saat berkomunikasi dengan salah seorang ponakan yang nun jauh disana, namun dengan bantuan tekhnologi dapat mendengar suara lembutnya, laksana sang Merpati yang sedang bernyanyi merdu, indah dan mempesona, mendayu-dayu sehingga menggetarkan seluruh sukma dan sekaligus mengantar lahirnya tulisan ini di minggu pagi saat batuk dan flu sedang mendera diriku.
Ditulis di Makassar
Minggu 12 Agustus 2012
Seteleh mendengar telepon dari kejauhan
Salam Manis Buat Ponakan di Kota Kembang