
SYAKHRUDDIN.COM – Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Ideologi dan Politik, Janu Wijayanto, merasa geram dengan tindakan Panji Gumilang yang telah menimbulkan kegaduhan.
GPM merupakan lembaga yang diikuti oleh para pengikut ajaran Bung Karno, dan mereka mempertanyakan klaim Panji Gumilang yang mengaku sebagai pengikut Mazhab Bung Karno.
“Di mana letak mazhab Bung Karno yang dimaksud oleh Syekh Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan mazhab tersebut?” tanya Janu pada Sabtu, 1 Juli 2023.
Janu menjelaskan bahwa walaupun ada yang menyebut tentang mazhab dalam pemikiran Bung Karno, sebenarnya mazhab tersebut adalah suatu aliran pemikiran yang berisi konsepsi, ajaran, dan teori perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme yang telah menyebabkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.
Ini juga termasuk teori perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia di dalam negara yang merdeka, yang berdasarkan pada Pancasila.
“Mazhab ini juga dikenal dengan istilah marhaenisme,” kata Janu, yang juga merupakan alumni Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia.
Menurut Janu, mazhab yang sering diartikan sebagai aliran pemikiran dalam teori sosial dalam konteks kontemporer, sebenarnya Mazhab Bung Karno bukanlah mazhab agama, melainkan mazhab bernegara.
Janu menunjukkan bahwa tulisan-tulisan Bung Karno yang terkait dengan tema Islam adalah hasil dari kajian ilmiah dan dalam konteks tafsir sosial kontemporer.
Misalnya, tulisan berjudul “Memudakan Pemikiran Islam” dalam buku “Di Bawah Bendera Revolusi” atau tulisan lain seperti “Warisi Api Islamnya Bukan Abunya”.
Tulisan-tulisan tersebut umumnya berisi paradigma pembaharuan dalam interpretasi kritis terhadap pemikiran Islam. Bahkan, Bung Karno secara jelas mengutip pemikiran ilmiah dari para pembaharu Islam seperti Muhammad Abduh dan lainnya.
“Pokoknya, tujuannya adalah bagaimana mengambil semangat revolusioner dari pemikiran Islam untuk digunakan bersama-sama dengan elemen bangsa Indonesia lainnya dalam melawan ketidakadilan sistem kolonialisme dan imperialisme pada saat itu,” ungkap Janu.
Janu meminta agar Panji Gumilang mengklarifikasi maksud sebenarnya dari mazhab Bung Karno tersebut. Ia mengingatkan agar tidak hanya mengambil sebagian pendapat dari satu pemikiran, tetapi memahami secara menyeluruh (sdn)