SYAKHRUDDIN.COM – Salah seorang anggota Polresta Yogyakarta, Aiptu Tomi, diduga menjadi sasaran kasus sate beracun di Bantul, Provinsi Yogyakarta. Tomi yang merupakan anggota Satreskrim Polresta Yogyakarta diduga kuat jadi incaran utama NA (25), tersangka dalam kasus sate beracun ini.
“Betul (anggota satreskrim). Kurang paham posisinya, tapi pangkatnya Aiptu dan sosoknya baik,” kata Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro kepada wartawan melalui aplikasi pesan singkat, Senin (3/5/21).
Dilansir dilaman CNN, Berkaitan dengan hal itu, pihaknya belum berencana melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.
“Sementara belum, yang bersangkutan di Polresta tidak ada masalah. Jadi, tunggu hasil riksa dari Bantul kalau ada pelanggaran disiplin, kode etik, atau pidana baru kita jalan,” paparnya.
Pihaknya juga tidak berniat memberikan pengamanan terhadap Tomi meski dugaan sementara yang bersangkutan jadi sasaran pembunuhan.
“Tidak ada (pengamanan). Biasa saja,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, jajaran Polres Bantul menangkap NA (25), warga asli Majalengka, Jawa Barat di kediamannya, Potorono, Banguntapan, Bantul, Jumat (30/4/21) kemarin.
Sosok NA diduga menjadi pihak yang bertanggungjawab atas kasus kematian Naba Faiz, warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Minggu (24/4/21) silam.
Seorang pengemudi ojek online (ojol) yang merupakan ayah Naba.
Bandiman mendapatkan paket tersebut usai penerima menolak lantaran tidak merasa memesan dan mengenali sosok pengirimnya.
Berdasarkan penyidikan sementara, petugas menduga Naba menjadi korban salah sasaran. Lantaran NA sebenarnya berniat mengirimkan paket sate beracun tersebut kepada Tomi melalui Bandiman.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy sementara menyebut tindakan NA dipicu rasa sakit hati kepada Tomi.
“Motifnya adalah sakit hati, karena ternyata si target (Tomi) ini menikah dengan orang lain, tidak dengan dirinya (NA),” kata Burkan saat sesi konferensi pers di Mapolres Bantul.
Dikatakan Burkan, baik Tomi dan NA sebelum ini memang memiliki hubungan. Tepatnya sebelum Tomi menikahi pasangannya.
Namun, Burkan melanjutkan, polisi masih perlu memastikan siapa sebenarnya yang diincar oleh NA untuk melampiaskan rasa sakit hatinya terhadap Tomi.
Jajaran Satreskrim Polres Bantul menangkap wanita pengirim sate beracun di Yogyakarta. Naba Faiz, warga warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul,
NA (25), seorang perempuan asli Majalengka, Jawa Barat, kini telah resmi ditetapkan statusnya sebagai tersangka.
“Setelah penyelidikan selama empat hari kemudian kita bisa mengerucut pada satu calon tersangka yang bisa kita amankan pada hari Jumat,” kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria saat konferensi pers di Polres Bantul, Bantul, Senin (3/5/21).
“NA berprofesi sebagai pekerja swasta,” sambung Burkan.
NA diamankan di Potorono, Banguntapan, Bantul bersama serangkaian barang bukti. Antara lain satu unit handphone, satu helm merek INK, sepasang sandal jepit, satu buah plastik kresek putih berisi enam tusuk sate dan lontong bercampur saus kacang, serta kardus lain berisi snack.
Selain itu ada pula dua unit sepeda motor matic yang diduga dipakai tersangka saat menitipkan paket ke Bandiman, ayahNaba Faiz.
“Kami juga mengamankan Rp30 ribu yang digunakan membayar Bapak Bandiman,” lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, Naba Faiz (10) meninggal dunia usai menyantap sate beserta bumbu yang dibawa oleh ayahnya, Bandiman.
Sang ayah yang berprofesi sebagai pengemudi ojol itu memperoleh makanan tersebut dari seseorang di Kasihan, Bantul, yang menolak kiriman sate bumbu tersebut.
Bandiman sendiri sebelumnya diminta mengirimkan paket itu dari seorang perempuan tak dikenal yang ditemuinya di salah satu masjid sekitaran Stadion Mandala Krida, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu. Si perempuan memesan jasa pengiriman secara manual atau tanpa melalui aplikasi.
Perempuan misterius tersebut juga sempat menyampaikan kepada Bandiman, bahwa paket itu merupakan makanan takjil. Sosok pengirimnya, menurut sang perempuan, adalah ‘Hamid dari Pakualaman’.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengungkap hasil pemeriksaan laboratorium terhadap bumbu sate yang dikonsumsi Naba Faiz mengandung racun jenis C.
Menurut Ngadi, racun jenis C ini mudah diperoleh di masyarakat. Bentuknya cair dan padat.
“Hasil sementara positif mengandung racun jenisnya C. Itu di bumbu sama sate yang ada bumbunya. Jadi intinya di bumbu. Secara resmi belum dapat tembusan (hasil lab) tapi kita sudah dapatkan hasilnya,” kata Ngadi (syakhruddin)