SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Virus corona hingga kini masih menjadi pandemi yang tak kunjung usai, karena belum ditemuan vaksin yang bisa menghentikannya.
Dilansir dilaman Kumparan, Salah satu tokoh penting di dunia teknologi, Bill Gates, ikut terlibat dalam pengembanga vaksin COVID-19 melalui yayasan Bill and Melinda Gates Foundation miliknya.
Dalam acara Forbes 400 Summit, Bill Gates dan sang istri Melinda Gates berbicara banyak soal sejauh mana perkembangan vaksin corona saat ini dan siapa saja orang yang berhak mendapatkannya pertama kali.
Saat ini, yayasan Bill Gates mendanai tiga perusahaan farmasi untuk membuat vaksin COVID-19. Ketiganya dalah Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson. Sejauh ini ketiga perusahaan itu masih dalam proses pengujian.
Bill Gates senang dengan hasil awal dari kandidat vaksin virus corona yang dibuat oleh Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson, tetapi merasa tes yang sebenarnya akan dilakukan dalam proses pembuatan dan distribusi vaksin.
Secara global, diperlukan lebih dari 10 miliar dosis vaksin untuk 80 persen populasi dunia. Gates memperkirakan bahwa mungkin lebih dari dua tahun vaksin baru sepenuhnya bisa didistribusikan. Itu pun jika kandidat vaksin yang diuji AstraZeneca dan Johnson & Johnson berhasil.
Melinda menyebutkan keterlibatannya dalam pembuatan vaksin, salah satunya adalah untuk mencegah adanya transaksi jual-beli. Keluarga Gates tidak mau vaksin corona yang dikembangkan nantinya dijual ke negara-negara yang memberikan penawaran harga tinggi.
“Salah satu alasan kami sangat terlibat dalam hal ini adalah bahwa Anda tidak ingin vaksin pertama kali diberikan ke negara-negara dengan penawaran tertinggi,” kata Melinda, dikutip Forbes.
Melinda mengatakan para petugas kesehatan di seluruh dunia berhak untuk mendapatkan vaksin corona pertama kali. Tugas dan beban mereka yang berat dalam merawat pasien COVID-19 menjadi alasan yang kuat untuk membutuhkan vaksin corona.
“Ada 60 juta petugas kesehatan (di seluruh dunia). Mereka pantas mendapatkan vaksin terlebih dahulu, mereka yang berurusan dengan ini di garis depan, berusaha menjaga kita semua aman.” jelasnya.
“Kemudian pemberian selanjutnya harus mulai berjenjang dari sana, berdasarkan negara dan populasi. Di sini di Amerika Serikat, orang kulit hitam akan menjadi yang mendapatkannya terlebih dahulu dan orang ras amerika asli, serta orang-orang dengan gejala yang mendasar, dan kemudian orang tua,” tambah Melinda.
Bill and Melinda Gates Foundation telah menjanjikan lebih dari 350 juta dolar AS untuk memerangi virus corona. Yayasan ini juga menggunakan dananya untuk memerangi AIDS, TBC dan Malaria.
Bill dan Melinda tetap optimistis, walaupun mereka sering diterpa isu teori konspirasi COVID-19. Hal itu sangat disayangkan karena dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Pada saat seperti ini, ketika dunia menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, sangat menyedihkan bahwa ada orang yang menyebarkan informasi yang salah ketika kita semua harus mencari cara untuk berkolaborasi dan menyelamatkan hidup,” ungkap juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation, dalam sebuah pernyataan kepada BBC.
Bill Gates sendiri mengakui bahwa ada banyak orang yang memercayai konspirasi itu. Namun ia menegaskan, bahwa ia tidak pernah memiliki rencana untuk melakukan hal-hal seperti menanam microchip pada banyak orang lewat vaksin corona (sumberkumparan.com)