SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA -Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin memangkas anggaran militer tahun ini sebesar sekitar US$ 3,8 miliar atau sekitar Rp 52 triliun untuk pembangunan tembok raksasa di perbatasan dengan Meksiko.
Untuk proyek ambisiusnya itu, Trump memindahkan anggaran pertahanan sebesar US$ 2,202 miliar dan belanja operasi militer di luar negeri–seperti perang di Irak dan Afganistan–sebesar US$ 1,629 miliar.
Permintaan sang presiden, menurut Defense News, akan membatalkan pengadaan dua jet tempur F-35B Joint Strike Fighters untuk Korps Marinir, dua pesawat MV-22 Osprey, satu pesawat paroli laut P-8A Poseidon untuk Angkatan Laut, empat pesawat angkut Super Hercules C-130J untuk Garda Nasional dan Pasukan Cadangan AU, serta delapan drone tempur MQ-9A Reaper.
Tembok raksasa di perbatasan juga melucuti anggaran pengembangan jet tempur F-35, modernisasi Army National Guard Humvee, dan pengembangan kapal perang amfibi sepanjang 844 kaki.
Beberapa dari pernjataan itu, seperti Super Hercules C-130J dan MQ-9A Reapers biasa digunakan militer Amerika dalam perang melawan Suriah dan Taliban di Afganistan. Lainnya, seperti jet tempur F-35B, P-8A Poseidon, dan kapal perang amfibi dipandang vital untuk segala kemungkinan konflik dengan Cina, Rusia, atau kekuatan besar militer lainnya di dunia.
Tahun lalu, sejumlah program di Departemen Pertahanan sudah lebih dulu terdampak proyek tembok raksasa Trump. Di antaranya adalah program pendidikan anak-anak personel militer di Amerika maupun luar negeri dan proyek konstruksi untuk mendukung Garda Nasional Puerto Rico (sumber tempo jakarta)