
SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA -Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mempercepat produksi Pesawat Udara Nirawak (PUNA) Elang Hitam agar bisa berpatroli di Natuna, Kepulauan Riau pada 2021.
Perlu diketahui pada skema pengembangan awal, pesawat udara nirawak (PUNA) MALE Elang Hitam akan memiliki sertifikat sebagai drone tempur pada 2024. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan akan mempercepat agar Elang Hitam memiliki kemampuan tempur.
“Rencana percepatan pembangunan PUNA Elang Hitam, sudah kami paparkan saat agenda rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (3/2/2020), di gedung DPR RI, Jakarta.
Paparan terkait penguasaan
teknologi Drone tersebut juga saya sampaikan selanjutnya kepada Menristek/BRIN
pada agenda Rakor Kemenristek/BRIN,” kata Hammam dalam keterangan resmi,
Rabu (5/2).
Hammam mengatakan Elang Hitam bisa segera beroperasi untuk menjaga kedaulatan
wilayah tanah air, seperti di langit Natuna, dan kawasan T3 lainnya (Terluar,
Terdepan, Tertinggal).
“Namun, kalau ada percepatan, kita harapkan bisa tahun 2021, semoga
percepatan pembangunan Drone Elang Hitam ini, dapat segera terwujud. BPPT
bersama Konsorsium PUNA MALE Kombatan, siap melakukan akselerasi,” ujar
Hammam.
Pemerintah menginginkan Pesawat Udara Nirawak (PUNA) MALE Elang Hitam produksi dalam
negeri, mulai berpatroli di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada 2021.
Pekan lalu kata Hammam, prototipe PUNA Elang Hitam (EH-1), sudah
ditampilkan dalam Pameran Industri Pertahanan yg digelar oleh Kementerian
Pertahanan.
“Saat itu Presiden RI Joko Widodo, bersama Menko Polhukam, Menteri
Pertahanan, Kepala KSP, juga telah melihat langsung Drone Elang Hitam
buatan anak bangsa itu,” ujarnya.
Pada
2017, BPPT juga turut ikut serta memberikan anggaran untuk pembuatan
engineering document and drawing. Kemudian pada 2017, perjanjian bersama pun
dibentuk dengan adanya Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA MALE).
Selain BPPT, konsorsium yang memproduksi Elang Hitam beranggotakan Kementerian
Pertahanan yaitu Ditjen Pothan dan Balitbang, TNI-AU (Dislitbangau), ITB
(FTMD), BUMN yaitu PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri.
Pada 2019, LAPAN baru masuk sebagai anggota konsorsium, dan bersama sama ambil
bagian dalam pengembangan PUNA MALE Kombatan (ccnindonesia)