SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Pihak Istana Kepresidenan melalui Juru Bicara Presiden Joko Widod0, Fadjroel Rachman memastikan, semua Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China dalam kondisi sehat. Sebanyak 243 WNI telah mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam pada Minggu (2/2/2020) sekitar pukul 08.45 WIB.
“Semua WNI yang dijemput dalam evakuasi kemanusiaan ini dipastikan semuanya dinyatakan sehat melalui prosedur kesehatan sesuai standar WHO,” kata Fadjroel Rachman via pesan singkat diterima CNNIndonesia.com, Minggu (2/2/2020).
Fadjroel juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung proses pemulangan WNI tersebut. Ia memastikan pemerintah menjalankan seluruh proses evakuasi dan transit observasi berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2019.
Seluruh
proses ini di bawah koordinasi dua menteri koordinator, yakni Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dan Menteri
Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
“Sekali lagi, marilah kita bergotong-royong, bahu-membahu menghadapi dan
melewati masa-masa sulit ini, demi nilai perikemanusiaan yang melekat dalam
diri kita semua. Selamat kembali ke tanah air tercinta, Indonesia!”
ucapnya.
Ia menambahkan setibanya di Tanah Air, para WNI tersebut akan menjalani
observasi di pangkalan militer TNI di Natuna, Kepulauan Riau.
Pangkalan militer tersebut memiliki fasilitas rumah sakit lengkap yang dikelola
tim dokter dari TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan laut
(AL). Ini sesuai dengan pernyataan Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, dan
Panglima TNI.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk memulangkan seluruh WNI di Provinsi
Hubei, China. Ini merupakan tindak lanjut dari menyebarnya virus corona di
Wuhan, Provinsi Hubei.
Pemerintah menjemput WNI tersebut menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan
ID-6818. Pesawat berangkat dari Indonesia dengan membawa 42 relawan yang
bertugas memulangkan ratusan WNI dari lokasi karantina virus Corona di Provinsi
Hubei, China, saat ini sudah berada di Natuna untuk menjalani masa
inkubasi selama 14 hari lamanya (kompas)