SYAKHRUDDIN.COM, MADURA – Para petambak garam di Madura, Jawa Timur saat ini menderita lantaran garam hasil panen tidak laku di pasaran.
Para petambak sekarang hanya berharap langkah kepastian dari pemerintah untuk menjual garam hasil panen mereka.
Salah satu petambak garam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ismutajap mengatakan, saat ini ada 2.600 ton garam dengan kualitas bagus, terbengkalai di gudang.
Menurut Ismutajap, salah satu penyebab garam-garamnya tak terserap pasar yaitu ada mafia garam.
“Saya kalau jawab enggak enak. Pabrik-pabrik besar itu kan sama mafia udah diiket duluan. Mafia ini ada yang baru dia cuma punya izin impor.
Perusahaan diharuskan ambil garam mereka dulu,” katanya kepada kumparan, Sabtu (18/1/2020).
Selain itu, Ismutajap menambahkan, dulu para pengusaha masih memiliki rasa empati kepada para petambak garam.
Padahal sebelumnya sekitar 6 bulan yang lalu, para petambak melakukan perjanjian dengan Menteri Perindustrian yang kala itu dipimpin oleh Airlangga Hartarto untuk menyerap garam petambak.
“Masuk berita tetapi tidak ada realisasinya. Usaha kita sudah, pemerintah aware terhadap orang-orang seperti kami.
Kalau seperti saya sih masih enggak terlalu ya, kalau yang lain petambak yang 1 hektare kasian,” sambungnya (*).