SYAKHRUDDIN.COM,JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Lisda Hendrajoni mengaku sedih dengan kondisi para relawan Tagana Indonesia.
Menurutnya, relawan Tagana seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih layak. Pasalnya, mereka langsung turun ke lapangan dengan resiko yang cukup besar saat terjadi atau pascabencana.
“Sangat disayangkan, besaran tali asih bagi para relawan Tagana Indonesia. masih jauh dari kata layak,” papar Lisda kepada sejumlah wartawan, Kamis (16/1/2020).
Istri Bupati Pesisir Selatan ini menambahkan, kesigapan para relawan Tagana di lapangan sungguh luar biasa. Namun sayang, usaha mereka tidak berbanding dengan pendapatan yang diterima.
“Menyedihkan, sallary mereka hanya Rp 250 ribu. Kita harap ini ditingkatkan, dan saya akan berusaha untuk memperjuangkannya,” sambung Lisda saat rapat dengan pendapat bersama Kementerian Sosial dan BNPB di Gedung Nusantara II, baru-baru ini.
Meskipun disebut relawan, lanjutnya, mereka sudah memiliki tugas pokok sebagai seorang petugas yang langsung turun ke lapangan saat terjadi bencana atau dalam situasi apapun. Resikonya tidak kecil, ujar Lisda seperti dikutip dari Inilah.com Jakarta.
“Kalau perlu kita asuransikan (Tagana). Harusnya kan mereka menyelamatkan diri orang lain yang terkena bencana, namun mereka sendiri belum terselamatkan dalam tanda kutip,” urainya lagi.
Berdasarkan data Kementerian Sosial RI, relawan Tagana di seluruh Indonesia berjumlah 40.000 personil. Dari jumlah tersebut menyerap anggaran kementrian Rp 100 Miliar dari Rp 270 Miliar anggaran yang tersedia.
Lisda Hendrajoni berharap, jika memang tidak ada tambahan anggaran untuk tahun ini, maka di tahun depan harusnya bisa di prioritaskan oleh Kementerian Sosial.
“Saya akan terus memperjuangkan. Itu janji saya karena hal ini menyangkut kesejahteraan masyarakat khususnya Relawan Tagana,” pangkasnya (berbagai sumber)