
SYAKHRUDDIN.COM,JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan digelar 22 Januari 2020 mendatang.
Agenda RUPSLB merupakan pergantian
pengurus, sebagai tindak lanjut pencopotan direksi sebelumnya karena tersangkut
skandal Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick
Thohir sebelumnya menyatakan telah mengantongi nama-nama calon direksi baru.
Namun, ia enggan membeberkan.
Sementara kabar yang berhembus Mantan Direktur
Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI, Irfan Setiaputra akan menjadi calon Direktur Utama
Garuda Indonesia.
Saat dikonfirmasi,
Irfan enggan berkomentar banyak. Menurut Irfan, hal itu terlalu dini untuk
dibicarakan.
“No comment, no comment. Saya sudah ditanyai, saya bilang masih terlalu dini,
belum bicara-bicara di situ jadi no comment dulu lah,” katanya Senin
kemarin (13/1/2020).
Irfan tak menepis pernah bertemu Menteri BUMN
Erick Thohir. Kembali, ia mengatakan, masih terlalu dini untuk bicara soal hal
tersebut.
“Kalau Pak Erick kan sering ketemu
sebelumnya, tapi ngobrol-ngobrol tidak apa-apa, masih terlalu dini,”
ungkapnya.
Soal isi pertemuan, ia tak memberi keterangan
secara gamblang. Ia hanya bicara tema pembicaraan secara umum. “Masih
general,” katanya.
Irfan lahir di Jakarta 24 Oktober 1964.
Ia merupakan lulusan Sarjana Teknik Informatika ITB angkatan 1989.
Irfan sudah berkarir di sejumlah perusahaan
bidang teknologi informatika setelah lulus kuliah. Beberapa di antaranya IBM,
LinkNet, dan Cisco,
Tak hanya perusahaan swasta, Irfan juga pernah
berkarir di BUMN sebagai Direktur Utama di PT INTI pada Maret 2009 setelah
dipilih oleh Menteri BUMN saat itu Sofyan Djalil.
Irfan mengundurkan diri dari posisi Direktur Urama PT INTI pada Juli 2012 karena merasa gajinya terlalu kecil dibanding jabatan sebelumnya.
Kala itu Dahlan Iskan
sebagai Menteri BUMN yang menerima surat pengunduran diri Irfan.
Selepas dari perusahaan negara, Irfan berkarier
di PT Titan Mining Indonesia dari Agustus 2012 hingga Juni 2014. Lalu Irfan
menjadi CEO PT Cipta Kridatama pada rentang Juli 2014 hingga Mei 2017.
Irfan juga pernah diangkat sebagai COO ABM
Investama Tbk PT (ABMM) dari Mei 2015 hingga Mei 2016.
Selanjutnya, Irfan
menjadi President Director & CEO Reswara Minergi Hartama pada Mei 2017
hingga Desember 2017.
Posisi Irfan saat ini, adalah CEO Sigfox
Indonesia, pengelola jaringan Internet of Things (IoT) sejak Februari 2019
lalu.
Kementerian BUMN sudah bocorkan kriteria dirut
Garuda, seperti apa? Saat dikonfirmasi perihal kabar Irfan
Setiaputra jadi calon Direktur Utama Garuda, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga
meminta agar menunggu RUPSLB.
“Nanti kita lihat,” katanya di
Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020). Yang pasti, kata dia, kementerian
akan mencari direksi yang terbaik. Pihaknya juga akan mencari sosok yang tidak
terkontaminasi.
“Garuda tunggu tanggal 22 Januari, kan
masih lama. Yang pasti kita cari yang terbaik, tidak kontaminasi banyak hal,
yang bisa membuat Garuda terbang tinggi, melejit dan tidak rugi,”
paparnya.
Arya juga memberi sinyal adanya perubahan
susunan komisaris. Dia bilang, ada penyegaran di dewan komisaris.
“Komisaris ada, ya ada sedikit-sedikit
penyegaran,” ungkapnya (berbagai sumber)