Kementerian Dalam Negeri angkat suara soal hasil survei Indonesia Politic Opinion (IPO) yang menyebut Mendagri Tito Karnavian sebagai salah satu menteri paling tidak dipercaya publik.
Pernyataan itu dilontarkan IPO berdasarkan hasil survei Respons Publik atas
Susunan Kabinet Indonesia Maju yang digelar pada Oktober-November 2019.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Bahtiar mengatakan, survei sangat dangkal dan belum
tentu mewakili masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Jadi survei sangat dangkal, responden belum tentu representasi dari
masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” kata Bahtiar dalam keterangan
tertulis, Minggu (24/11/2019).
Menurutnya Presiden Joko Widodo saat menunjuk Tito jadi Mendagri, pasti melalui
penelitian yang mendalam dan menempatkan sesuai kebutuhan, tantangan
lingkungan, dan tujuan.
Bahtiar menyebut Tito merupakan sosok yang mempunyai wawasan luas dan menguasai
sistem politik pemerintahan.
Dia mengungkit pengalaman Tito sebagai Kapolri dan juga guru besar.
Menurutnya, rekam jejak Tito lebih dari cukup untuk menunjukkan
kemampuan mengoordiunasi pemerintahan di daerah.
Pria yang juga menjabat Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Politik dan
Pemerintahan Umum Kemendagri itu, menyebut tak
adil menempatkan Tito dalam jajaran menteri yang tak dipercaya publik.
Bahtiar meminta publik memberi waktu bagi Tito yang baru menjabat menteri
sejak 23 Oktober 2019.
Bahtiar menyebut Tito sudah melakukan terobosan luas biasa yakni membangun
sinergi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam Rapat Koordinasi
Nasional di Sentul, Bogor beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, lembaga survei Indonesia Politic Opinion (IPO)
merilis hasil survei Respons Publik atas Susunan Kabinet Indonesia Maju pada
Sabtu (23/11/2019).
Survei tersebut digelar pada Oktober-November 2019 terhadap 800 responden. Survei dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan batas kesalahan (margin of error) 4,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei tersebut, IPO mencatat 64 persen optimistis terhadap susunan
kabinet. Sementara 23 persen menyatakan tidak optimistis, 9 persen mengatakan
ragu, sedangkan 4 persen sisanya tak memberi jawaban.
Kemudian, survei itu juga menanyakan tingkat popularitas, kepercayaan, dan
keraguan publik terhadap pejabat menteri Kabinet Indonesia Maju.
Tingkat kepercayaan publik pada Tito hanya 1,0 persen. Tingkat keraguan publik
pada Tito juga termasuk besar yakni 14,7 persen, di bawah Menko Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan yakni sebesar 15,2 persen (bs/syakhruddin)