Gejolak yang terus memanas di Tanah Papua, membuat kita miris menyaksikan dampak sosial dari ucapan Rasisme di Surabaya, rupanya membawa petaka bagi negeri.
Kepolisian telah menetapkan satu orang tersangka dalam kasus dugaan rasisme di asrama mahasiswa Papua, di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu, Tri Susanti.
Diberitakan sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tersangka dalam kasus ini diketahui bernama Tri Susanti (TS).
Korbanpun berjatuhan dari kedua belah pihak. TNI dan masyarakat Papua berjatuhan, akan tetapi tahukah Anda ? Apa arti nama Papua sebenarnya.
Di timur
Indonesia, ada Papua. Pulau yang indah dengan alam dan budaya, tersimpan banyak
sejarah apalagi soal namanya sendiri yang penuh cerita.
Cerita tentang Papua rasanya tak pernah habis. Selalu ada hal yang baru orang
tahu, bahkan para peneliti saja masih terus melakukan penelitian di Bumi
Cendrawasih tersebut.
Alamnya menyimpan banyak keindahan, dari bawah laut sampai puncak gunung.
Ratusan sukunya punya budaya dan adat masing-masing. Peninggalan-peninggalan
sejarah lainnya pun masih belum banyak diteliti.
Hari Suroto, seorang peneliti dari Balai Arkeologi Papua menjelaskan banyak hal
tentang Papua, Minggu
(11/8/2019). Namun tunggu, sebenarnya apakah ada arti dari nama Papua?
“Papua berasal dari bahasa Melayu yang artinya keriting,” terangnya.
Tak ayal, orang-orang Papua memang memiliki rambut yang keriting. Dengar saja
lagu Edo Kondologit berjudul ‘Tanah Papua’ yang terkenal, tertulis lirik ‘hitam
kulit keriting rambut, aku Papua’.
“Arsip Portugis dan Spanyol abad ke-16, nama Papua mereka gunakan untuk
menyebut orang dan tempat di Kepulauan Raja Ampat dan pesisir barat
Papua,” terang Hari.
Papua juga berasal dari bahasa Biak.
Masyarakat di Biak (Pulau kecil yang terletak di Teluk Cendrawasih) menyebut
Papua dengan nama “Sup-i-papwah”.
“Yang artinya, tanah di bawah matahari terbenam. Sebab, Orang Biak melihat dataran besar
(Pulau Papua) di sebelah barat tempat matahari tenggelam,” jelas Hari.
Nyatanya, Papua juga disebut dengan nama New Guinea di zaman dulu. Seperti kita
tahu sekarang, Papua New Guinea adalah sebutan untuk Papua Nugini.
Tapi di zaman dulu, New Guinea
menggambarkan satu Pulau Papua. Serta, ada arti di balik namanya!
“Orang Belanda menyebut Pulau Papua dengan nama Niew Guinea kalau orang
Inggris menyebutnya New Guinea.
Nama itu diperkenalkan oleh Pelaut Spanyol, Ynigo Ortiz de Retes
di tahun 1545,” terang Hari.
Retes berlayar dari Meksiko menuju Maluku dan terdampar di pesisir utara Papua.
Dia melihat orang Papua seperti orang Afrika di pesisir Guinea. Guinea sendiri
merupakan sebuah negara di Afrika Barat.
“Sedangkan nama Papua pertama kali dicatat dalam peta pelayaran dunia oleh
pelaut Portugis, Antonio d’Arbreu di tahun 1551. Dia mengunjungi pantai barat
Papua kala itu,” terang Hari.
Tapi Pak Hari, kalau Irian itu apa artinya?
“Irian berasal dari bahasa Biak, yaitu Iryan yang artinya sinar matahari
yang menghalangi kabut di laut. Maknanya adalah harapan bagi para nelayan Biak
untuk mencapai tanah daratan Papua,” jawab Hari.
Namun masih dalam bahasa Biak, ada arti lain dari nama Irian. Irian juga punya
arti tanah yang panas.
“Lain halnya dengan suku Marind di Merauke, Irian bagi mereka berarti
tanah air,” sambungnya.
Presiden pertama Indonesia, Soekarno mempopulerkan nama Irian yang berasal dari
suatu singkatan. Kepanjangan Irian adalah “Ikut Republik Indonesia Anti
Netherland”.
“Frans Kaisiepo (Pahlawan nasional dari Papua dan
gambarnya ada di uang Rp 10 ribu), mengusulkan nama Irian pada Konfrensi Malino
di tahun 1946.
Irian diusulkan untuk menggantikan
nama Netherland Niew Guinea,” terang Hari.
Dalam perkembangan zaman, nama Papua
pun beberapa kali berganti. Dari Irian, Irian Barat, Irian Jaya sampai akhirnya
di tahun 2000, mendiang Presiden ke-4 Gus Dur mengembalikan namanya menjadi
Papua dan terus dipakai hingga kini.
“Banyak orang Indonesia belum mengenal betul Papua dan manusianya, karena letaknya yang jauh.
Tapi bagi mereka yang pernah
berkunjung ke Papua, pasti jatuh cinta dengan pengalaman yang berkesan,”
terang Hari.
Menurut Hari, Papua punya banyak
cerita dan sejarah. Alam dan budayanya pun tiada dua, menanti traveler untuk
datang dan menjelajahinya.
“Sentuhlah orang Papua dengan hati, maka kamu akan mendapatkan cinta dan
kasih dari orang Papua,” katanya.