Selasa 16 Oktober 2017 Anies dan Sandiaga dilantik di Istana Negara menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, periode 2017-2022, setelah memenangkan pemilihan dalam putaran kedua.
Perisitiwa ini tentunya menjadi barometer tentang kepemimpinan dari era Jokowi – Ahok – Jarot (satu periode untuk tiga gubernur) hal ini menunjukkan betapa dinamika politik begitu dahsyat sesuai dengan zaman dan arus pemerintahan yang terus berubah di ibukota negara.
Anis-Sandi yang menggunakan kendaraan politik Gerinda dibawah kepemimpinan Prawobo menjadi bukti bahwa untuk DKI masih dimiliki kekuatan penyeimbang di luar PDI Perjuangan yang saat ini sedang berada diatas angin dan memimpin pemerintahan hingga 2019.
Sementara itu di Provinsi Sulawesi Selatan, gegap gempita kandidat pemilihan Sulsel 01 tengah diperebutkan oleh beberapa kandidat, diantaranya Nurdin Halid dan Azis Kahar Muzakkar mengendarai Partai Golkar.
Sementara PDI mempercayakan kadernya kepada Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah berpasangan dengan adik Menteri Pertanian, Sudirman Sulaiman yang seorang profesional yang mengusai Bahasa Asing.
Bagaimana dengan “PUNGGAWA” yang sampai saat ini belum ada partai politik yang menjadi kendaraannya ??? tentunya akan ditentukan dihari hari mendatang yang penuh dengan dinamika perjuangan dan pertarungan politik yang menjadi taruhan politik dari dinasti SYL.
Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo (IYL) – Andi Mudzakkar (Cakka) dengan tagline (Punggawa-Macakka) membuat pemilih bertanya-tanya tentang kepastian kendaraan yang akan digunakan oleh petarung politik dari Butta Gowa dan Datu Luwu.
Tinggal sejarahlah yang akan mencatat, apakah akan menggunakan kendaraan politik atau menggunakan jalur independen, semuanya kini masih menjadi misteri (syakhruddin HP 081 2424 5938)