SYAKHRDDIN’Bagi Keluarga Besar Kementerian Sosial/Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, rasanya tidaklah lengkap bila berkunjung ke Kabupaten Takalar, dan tidak menikmati sajian khas Hajjah Sitti Aidah Daeng Ngai di Pattalassang Kabupaten Takalar.
Sebagai mantan pegawai Kanwil Depsos Prov. Sulsel yang cukup paham dalam melayani tamu, maka resep itulah yang digunakan, dengan konsep hidup, melayani tamu dengan tulus, Insya Allah rejeki akan semakin lancar datangnya.
Demikianlah Hajjah Ngai demikian ia biasa disapa oleh stafnya, salah seorang Kepala Bidang pada Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kepariwisataan di Kabupaten Takalar, akhirnya banyak dikunjungi para tamu sampai pada era otonomi daerah.
Tetapi bantuan dan dukungan dari Kementerian Sosial banyak mengaliur kedaerahnya termasuk bantuan mobil untuk Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), Bantuan lainnya berupa Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Perkotaan/Pedesaan yang selalu menjadi arena praktikum, bagi Peserta Diklat Pendampingan Kube Perkotaan/Pedesaan di Sulawesi Selatan.
Sebagaimana kunjungan PBL (Praktek Belajar Lapangan) oleh Peserta Pendamping KUBE yang dilaksanakan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi yang berlangsung Jumat 16 Oktober 2015, yang berlokasi pada enam KUBE di Kabupaten Takalar.
Sebagai pendamping lapangan atas rekomendasi Bapak DR.Abdul Hayat,M.Si maka Penulis berkunjung ke Takalar bersama-sama Tim yang dikoordinasi Bapak Drs.Surya Kaso,M.Si
Dalam perjalanan banyak ide-ide yang muncul kepermukaan menjadi bahan diskusi jalanan, termasuk bilamana kelak di bangun Kampus II Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Pekerjaan Sosial (BBPPKS) yang terletak di Kawasan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar, dimasa kepemimpinan Mantan Kakanwil Depsos, Bapak P.M. Toss dimanfaatkan untuk lokasi Lingkungan Pondok Sosial (Liposos).
Kunjungan dengan menggunakan Bus Pariwisata sebanyak dua buah menuju ke Pattalassang tempat dimana enam buah KUBE disana pernah mendapatkan bantuan sosial. Hj.St.Aidah Dg.Ngai yang mengetahui betul tentang layanan untuk tamu. Maka tidak segan-segan menyiapkan ikan bakar, ikan bulo presto, cumi-cumi goreng, sayur dan tidak lupa racak-racak mangga dan dabu-dabu, semuanya dalam racikan khas dan disajikan di Balai-balai yang letaknya di belakang rumahnya.
Sembari menikmati santapan Hj. Ngai para peserta yang memenuhi halaman depan dan ruang tamu menyelesaikan laporan PBL-nya sambil menanti nasi dos yang diantar mobil renjer dari Hotel Grand Imawan ke lokasi PBL di Takalar.
Memasuki waktu Jumat, kami semua peserta yang laki-laki mengikuti sholat Jumat di Pattalassang, sementara peserta wanita mempersiapkan makanan dos yang baru tiba dari Makassar. Setelah semuanya dinikmati dengan santai dan laporan sudah tuntas maka selanjutnya dilakukan kegiatan foto-foto dengan Hj.Ngai dan para pendamping kelompok.
Mengingat karena pada Pukul 14.00 Wita akan berlangsung kegiatan Pelatihan Pendamping Pekerja Sosial Bagi Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum, maka Penulis pamit kepada panitia untuk lebih awal meninggalkan tim dan ke Makassar dengan menggunakan mobil RTU milik BBPPKS.
Hasanuddin yang menjadi driver sudah cukup mantap menjadi sopir renjer, sembari kami ajak singgah untuk membeli air aqua dan rokok Jie Sam Soe yang menjadi kesukaannya. Dari Pelatihan Kube Perkotaan dan kini beralih ke Pelatihan Pendamping Peksos ABH maka dipergunakan gerakan taktis, akhirnya memasuki Kota Sungguminasa dimana jalanan padat merayap, ada Ambulan dan mobil renjer yang menggunakan serene, maka kuperintahkan untuk membunyikan serene dan mengikuti iring-iringan.
Alhamdulillah pukul 13.45 Wita tiba di Hotel Grand Imawan di Pengayoman langsung mengambil mobil dan menuju ke Hotel Tree dimana disana sudah menunggu Peserta Pendamping ABH untuk materi Dinamika Kelompok.
Keterlambatan ini di picu oleh Panitia yang mengirim surat kepada Penulis untuk membawakan Materi Analisis Situasi ABH padahal jadwal itu sebenarnya untuk Pihak Kepolisian, sementara saya mendapat tugas sebagai pemateri Dinamika Kelompok pada jam pertama.
Ibu Yuni yang menjadi Kabid yang bertanggungjawab dalam Diklat ini, dengan tergopoh-gopoh datang dan meminta maaf dengan kondisi yang .salah kirim surat melalui email. Tapi alhamdulillah semua dapat diselesaikan sesuai dengan kondisi waktu yang sangat riskan.
Beruntung pernah mengikuti pelatihan TAGANA, sehingga dengan gerakan Tim Reaksi Cepat dengan yang taktis akhirnya dapat dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan pelatihan dapat berlangsung lancar.
S.sementara untuk peserta kube perkotaan, pada malam harinya akan dilaksanakan Upacara Penutupan dan Diklat dan pada Hari Sabtu 17 Oktober 2015 para peserta kembali ke daerah masing-masing sebagaimana tiket yang sudah dipesan masing-masing oleh peserta didik, salamaki.
Penulis,
H.SYACHRUDDIN.DN HP.081 2424 5938
email : syakhruddin@gmail.com