SYAKHRUDDIN.COM – Suasana di sepanjang jalur Jalan Sultan Alauddin Makassar, Jumat 2 Mei 2014, ramai beriringan pejalan kaki, terutama para jamaah masjid yang baru saja keluar dari Masjid Al-Abrar Makassar.
Rombongan terdepan saya bersama dengan Bapak Haji Yade Rate, menyusul di rombongan kedua, Bapak H.Daming Daeng Ngirate dan rombongan lainnya yang dijalur ketiga.
Tiba-tiba dari arah belakang, muncul dua anak muda berboncengan, memakai sepeda motor MIO tanpa plat nomor dan lampu penerang. Langsung menikung di tengah jamaah dan menyambar IPAD yang sedang di pegang dengan posisi IPAD tengah dipegang erat.
Karena cara masih pemula, akhirnya IPAD yang saya pegang terlempar, posisi motornya oleng dan nyaris terjatuh, jamaah lain berhamburan, menyangka ada tabrakan atau ada barang jatuh, ternyata hanya IPAD yang terlempar sejauh satu meter, geng motorpun langsung tancap gas.
IPAD segera dipungut dan sepeda motor langsung menghilang di suasana subuh yang mulai ramai lalu lintas, beruntung kondisi IPAD Samsung Galaxy itu tahan banting.
Alhamdulillah semuanya berlangsung begitu cepat dan sepertinya para jamaah, tak pernah menyangka kalau kondisi seperti itu akan terjadi di depan mata mereka.
Perisitiwa yang terjadi di subuh hari Jumat, 2 Mei 2014 bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Dua Mei, menjadi pelajaran yang amat berharga untuk selalu waspada lintasan terutama di belokan Jalan Sultan Alauddin dan Jalan Andi Tonro.
Karena kawasan ini sekarang agak rawan, bahkan kalung emas milik isteri H. Yade Rate pernah dijambret diatas mobil pada saat sedang berbelok dari arah Pa-Baeng-Baeng ke Jalan Andi Tonro.
Intinya, waspadalah selalu, karena penjambret atau geng motor senantiasa mengintai Anda dalam setiap kesempatan, baginya hanya ada dua pilihan, berhasil merebut/menjambret atau hancur dengan kondisi babak-belur di pukul massa, salamaki.