Memasuki bulan Oktober hingga Desember di setiap tahun, kita mengenal berbagai musim, di kalangan Bugis-Makassar, selain musim haji juga diwarnai dengan musim pesta. Bulan-bulan Oktober tahun ini banyak pesta dilakukan warga, diantaranya khinatan anak, pesta perkawinan dan berbagai rangkaian acara yang mengitarainya sehingga kalau dirunut pestanya, mulai dari musim kawin, syukuran dan selamatan atas lahirnya putra pertama, khitanan hingga dewasa dan kembali melakukan pesta pengantin baru.
Siklus kehidupan yang silih berganti itu, menunjukkan kepada kita bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang abadi, semua berputar pada sumbunya dan roda kehidupanpun silih berganti. Di kalangan birokrat juga terjadi perputaran dan mutasi, tenaga muda yang potensial muncul dan yang sudah sepuh memasuki masa purnatugas sembari memanfaatkan sisa hidup dengan lebih banyak beribadah kepada Sang Khalik.
Serangkaian acara pun sudah teragendakan, dimulai 20 Oktober 2013 dengan menghadiri acara khitanan Ananda Abdul Rahim di Manongkoki Takalar, sebelumnya mampir menghadiri acara keluarga di Limbung, tepatnya di rumah kediaman Haji Zainal Abidin Daeng Siga.
Selanjutnya keesokan harinya menuju kerumah kediaman Rostiah Mappa dan akan lanjut ke Pattalassang Takalar untuk pesta perkawinan Anaknya Ibu Tenrialang Binti Haji Nganja, intinya semua kegiatan sanak famili wajib hukumnya dihadiri, termasuk menanti kedatangan tamu yang akan singgah di Kota Makassar dalam perjalanan dinasnya keKota Manado
Putaran musim yang selalu berganti menunjukkan kepada kita semua bahwa tidak ada kehidupan yang abadi, semua berlangsung secara dinamis, terkadang malah begitu bersemangat dengan segala gegap gempita, namun tiba-tiba drop ke jalur nadir, seperti yang nampak pada Peringatan Hari Jadi Sulawesi Selatan Ke-344 Tanggal 19 Oktober 2013.
Peringatan kali ini, hanya dihadiri empat walikota/Bupati se-Sulawesi Selatan, sehingga menjadi bahan perbincangan di kalangan warga, dimanakah peran “Si Kumis dan Si Basse ” yang lima peringatan sebelumnya sangat antusias.
Seorang yang menimpali, “mungkin saja di Kumis dan Si Basse” sedang bersedih, karena arsiteknya yang ikut dalam Kompetisi Pilkada di Kota Makassar, Irman Yasin limpo gagal mendapatkan tiket dari Warga Kota Makassar yang dikalangan oleh “Ana Lorongna” yang menggunakan bendera Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Ilham Arif Sirajuddin.
Dalam perjalanan waktu di tahun pertama masa pensiun juga memberi kesempatan untuk berkreasi pascapengabdian di dunia birokrasi. Salah satu aktifitas dilakukan adalah menambah empat buah kamar kost yang akan digunakan sebagai sarana untuk mengisi pundi-pundi dan beaya operasional harian di luar pendapatan resmi sebagai pensiunan. Proses pembangunan yang dimulai pada Hari Jumat 16 Pebruari 2013 akhirnya tuntas diselesaikan pada hari Jumat 24 Oktober 2013.
Disini menunjukkan adanya progres untuk selalu beraktifitas dalam kehidupan ini dan jangan pernah berhenti berikhtiardan senantiasa mengaplikasikan Nilai-nilai agung yang dimiliki sebagai insan sosial yang selalu melandasi semangat hidupnya dalam resonansi keabadian bersama konsepsi kehidupan, “Percayalah Pada Harapan Bukan Pada Ketakutan, Salamaki.
www.syakhruddin.com
email : syaklhruddin@gmail.com atau syakhruddin@yahoo.co.id
SMS : 081 2424 5938 Pin BB : 2A2 FC 722