SYAKHRUDDIN.COM – Innalillahi wa innailahi rajiun, telah berpulang ke rakhmatullah Sdr. Marwan Dg Tola Koordinator PKH (Program Keluarga Harapan) Kabupaten Gowa, almarhum meninggalkan seorang isteri dan tiga orang anak.
Marwan Tola menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada hari Jumat, 6 Juni 2012 menjelang subuh hari dan jenazah almarhum dimakamkan di pekuburan Islam Kampung Manuruki–Bonto Boddia Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Sabtu 7 Juni 2012 dihadiri Kabid Banjamsos Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Koordinator Wilayah (Korwil) PKH Sulsel, Rahman Hamid dan Pengelola Kegiatan PKH Sulsel, H.Muhammad Hasbi.
Berita duka yang diterima rekan-rekannya melalui pesan singkat SMS, seakan tidak mempercayainya, betapa tidak kemarin pagi masih sempat bercengkrama dengan rekannya saat akan menginput data perkembangan PKH di wilayahnya.
Keadaannya masih segar bugar, namun Tuhan menentukan lain, almarhum mengalami serangan jantung hingga maut menjemputnya dalam perjalanan ke rumah sakit di Makassar.
Sementara itu di Kabupaten Jeneponto pada tanggal 5 s/d 6 Juni 2012 dilaksanakan seleksi penerimaan calon pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) untuk 11 wilayah kecamatan yang diikuti 120 peserta dan akan diterima sebanyak 22 Orang.
Pelaksanaan seleksi penerimaan oleh Tim Kementerian Sosial R.I. berlangsung di Gedung Sipatanggari Kabupaten Jeneponto, setelah dilakukan seleksi secara terbuka dan transparan menghasilkan 52 orang yang selanjutnya akan diseleksi berkasnya di tingkat nasional.
Tim penguji terdiri tiga orang dari Sekretariat UPPKH (Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan) Kementerian Sosial masing-masing Ibu Dewi, Pak Iyan dan Mas Agus telah membawa kembali hasil seleksi tertulis dan wawancara peserta.
Selanjutnya ditetapkan oleh Tim terpadu di Kementerian Sosial Jalan Salemba Raya No. 28 Jakarta dan pengumumannya melalui internet www.Kemsos@go.id
Menurut pengelola kegiatan, H.Muhammad Hasbi bahwa tujuh orang operator yang dinyatakan lulus seleksi selanjutnya akan ditetapkan dua orang.
Sementara 51 peserta lainnya akan ditetapkan sebanyak 22 orang sebagai pendamping yang akan bertugas di masing-masing kecamatan dengan honor sebesar Rp 1.800.000,- per bulan.
Kabid Banjamsos Kabupaten Jeneponto Abd. Hafid menyatakan puas terhadap pelaksanaan kegiatan dan ujian kali ini benar-benar bebas dari KKN karena langsung diumumkan tanpa campur tangan dengan pihak-pihak luar yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Seperti diketahui bahwa seleksi penerimaan pendamping PKH pada tiga daerah sebelumnya, masing-masing Gowa, Bone dan Makassar juga mengalami pola penerimaan yang sama dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Para pendamping yang melamar rata-rata berlatar belakang pendidikan sarjana dan sebagaian sudah ada yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial di wilayah masing-masing.