SYAKHRUDDIN.COM – Sebelum memasuki Kota Palopo, anda akan melintasi Desa Karang-Karangan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu, di lokasi ini warga mengenal ikan MALAJA.
Jenis ikan Malaja hanya terdapat di Karang-karangan, sehingga banyak orang yang berkunjung sambil berwisata pantai ke daerah ini.
Salah seorang pengusaha sampai membangun café dengan menu, Lawa, Perede dan Ikan bakar Malaja dengan tarif Rp 35.000,- per porsi. Suasana pantai yang asri menambah selera makan bagi pengunjung.
Di dekat pantai Karang-Karangan terdapat Depot Pertamina Palopo, sementra kapal pengangkut BBM terdapat di tengah laut, selanjutnya bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dialirkan melalui pipa bawa laut hingga masuk ke tangki penampungan di Desa Karang-Karangan.
Ciri khas ikan Malaja, dagingnya empuk dan lebarnya sampai lima jari, bila musim bertelur antara Juli dan Agustus selanjutnya istirahat dan nanti bertelur tiga bulan kemudian.
Siklus tiga bulanan ini sudah dihafal masyarakat sehingga bila musim bertelur tiba, para pembeli dari daerah sekitar datang ke Desa Karang-Karangan Kecamatan Bua yang jarak 18 Km dari Kota Palopo yang dipimpin Walikota Andi Tenriadjeng.
Desa Karang-karangan pernah menjadi lokasi Kemah Bhakti Terpadu antara FKPPI dan Tagana, disini terdapat sebuah Taman Kanak-Kanak yang ruangannya pernah di pakai panitia pelaksana untuk sekretariat selama dua hari.
Pimpinannya bernama Ibu Raodah, dari kegiatan inilah sehingga melahirkan silaturahmi dengan jajaran Tagana Sulawesi Selatan, dengan demikian setiap kali kami melintas ke arah Kabupaten Luwu, Palopo, Luwu Utara maupun Luwu Timur.
Maka wajib hukumnya untuk tinggal walaupun sejenak untuk membagi bahagia dan sekaligus mendapatkan laporan terkini tentang pengelolaan keserasian sosial yang pernah diserahkan sejak tahun 2011.
Selain itu Ibu Raodah selalu menyiapkan makan khas Kabupaten Luwu berupa ” Kapurung ” untuk para tamu yang berkunjung ke rumahnya