SYAKHRUDDIN.COM – Angin kencang dan hujan keras yang melanda Kabupaten Maros, Minggu dinihari 22 Januari 2012 mengakibatkan lima buah rumah mengalami kerusakan, dengan taksiran kerugian seluruhnya Rp 70 juta rupiah.
Lokasi peristiwa di Dusun Bonto Pa’dinging Desa Bonto Langksa Kecamatan Simbang mengakibatkan 1 (satu) buah rumah rusak berat, pemilik an. Hamzah dengan taksiran kerugian 3 juta rupiah.
Rusak sedang an. Hawise (50 thn), Basri (25 thn) taksiran kerugian masing-masing Rp 2 juta sementara untuk rusak ringan an. Nusa (27 thn) dan Saddu (50 thn) masing-masing ditaksir Rp 300.000,-
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama Dinas Sosial dan TAGANA setempat telah memberikan bantuan berupa kompor, tikar, makanan siap saji dan indomie. Hamzah yang menjadi saksi mata, menuturkan kalau dia tak pernah menyangka kalau musibah itu menimpa rumah kediamannya.
Disaat hujan deras dan angin kencang melintasi daerahnya, Hamsah terbangun sekitar pukul 01.00 dinihari, sesekali reda tetapi sekitar pukul 02.00 dinihari datang lagi hujan keras dan angin kencang yang melanda Dusun Buntu Pa’dinging.
Akibatnya bagian dapur rumahnya yang terbuat dari batu bata runtuh dan atapnya diterjang angin, isteri Hamzah Nuranjarwati segera bergegas menyelamatkan diri, karena panik, kepalanya mengalami benturan sementara bagian kakinya mengalami luka serta semburan pasir yang menerpa penglihatannya sehingga sedikit terganggu.
Penyiar SODIK Kirimkan Puisi ; Sementara itu, koordinator TAGANA Sulsel yang tengah dalam perjalanan dari Kota Sawerigading di Palopo sempat mampir dan bertemu dengan rekan-rekan Tagana di Kota Wisata Parepare,.
Selanjutnya mampir ngopi di sekitar jembatan Parepare dan bertemu dengan Penyair Sodik.
Atas responnya kepada Tagana beliau mengirimkan seuntai puisi yang berjudul “ BERBAUR DUKA “
Jantung hati bergetar
Tiap musibah menggelepar
Kaki tangan melangkah
Walau gemuruh menghalang
Teriakan histeris merongrong
Melelahkan kecerian melangit
Kelopak mata membelalak
Mencairkan air mata mengering
Rasa kemanusian terpanggil
Membantu saudara-saudara tertimpa
Bencana alam terduga
Di seluruh penjuru negeri
Belaian kasih dirindukan
Mereka dalam kegalauan
Menanti uluran tangan
Dari pilar-pilar keikhlasan
Dada busung membara
Bangkit membaur duka
Menyingsing lengang peduli
Meraih mimpi pudar
Tangisan mengalir di bejana duka
Menggelitik pintu hati
BERBAUR DUKA Pemerhati di takdir luka
Untuk memadamkan Api nestapa