Malino di Kabupaten Gowa akan menjadi kota baru tahun 2014, seiring dengan hadirnya investor Jepang yang akan menggelontorkan dananya sebesar Rp 2,1 trilyun. Gubernur Syahrul Yasin Limpo bersama Pangdam VII Wirabuana dan Bupati Gowa telah menyaksikan ekspose oleh Tim Malino tempat dimana Yusuf Kalla dahulu mencetuskan perdamaian dari perseteruan warga Ambon Manise.
Malino sebagai kawasan yang rindang dan daerah pegunngan yang asri, Keberadaan Malino di Kecamatan Tinggi Moncong Gowa, menarik sang investor Jepang sehingga siap menggelontorkan dananya ke kawasan itu. Di puncak pegunungan itu nantinya ada terdapat perhotelan, spa, cottage, kolam renang an segala fasilitas hiburan tanpa merusak tanaman maupun pephonan ang ada sekarang, karena investor memang mencari kondisi alam pegunungan.
Untuk lokasi seperti ini baru terdapat empat lokasi di dunia seperti, China, Eropah, Amerika dan Malino di Sulawesi Selatan – Indonesia. Konsep dan bangunan serta pemukiman dan resort tidak akan mengubah lahan pinus yang tumbuh sejak zaman kolonial Belanda, karena semua itu adalah anugerah dari sang Khalik yang menjadi kebanggaan masyarakat dan aset negara sekaligus merupakan paru-paru dunia, selanjutnya yang perlu diantisipasi adalah calo tanah yang membeli tanah-tanah rakyat dengan murah dan menjualnya kepada investor dengan harga yang melambung tinggi.