SYAKHRUDDIN.COM – Masjid Al-Muawanah Sosial yang beralamat di Jalan Andi Pangerang Pettarani Blok F I Makassar penuh sesak dipenuhi jamaah yang datang melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba, di hari yang penuh mubarak, Jumat, 11-11-2011.
Hari ini begitu istimewa, karena penanggalan masehi menunjukkan angka 11, betapa perjalanan waktu terus menggeliat seiring berjalannya waktu, sebagaimana khotib yang membahas topik hari ini tentang kematian.
Khotib yang seorang doktor membahas bagaimana waktu begitu super cepatnya berlalu dan bagaimana kematian itu super cepat kedatangannya, sehingga tak seorangpun yang mampu mendeteksi kapan datangnya.
Hari ini merupakan hari kedua dari berlalunya Bulan Dhulhijah 1432 H, atau sudah dua hari berlalunya hari-hari takrikh, setelah semua hamba Allah yang menunaikan Ibadah haji di Mekah dan melakukan wukuf di Padang Arafah.
Sementara itu, dari selebaran yang diterbitkan Yayasan Al-Amin pimpinan H.Aminulah Ma’mun, yang dibagikan secara gratis kepada jamaah membahas tentang “ Kisah Dua Ekor Ikan “ yang hidup dalam suatu aquarium.
Syahdan dimasa silam seorang penggemar ikan memelihara ikan kecil dalam aquarium, kehidupan yang tenang dalam air di nikmati ikan itu dengan leluasa. Suatu ketika sang pemilik menambah ikan dengan seekor ikan lain yang lebih besar, akan tetapi sebelumnya sudah diberi penghalang dengan kaca yang tembus pandang.
Ikan kecil merasa terancam dan menyendiri, khawatir kalau suatu ketika tuannya tidak ada maka dia akan dimangsa oleh ikan yang lebih besar, namun sang pemilik sudah memagari dengan kaca tebal.
Benarlah kiranya disaat tuannya tidak ada, maka ikan besar itu akan memangsa ikan kecil, tetapi alangkah kagetnya karena ikan besar ini tidak dapat memangsa ikan kecil, sementara ikan kecil yang tadinya ketakutan semakin heran.
Dari tamsil diatas, menunjukkan bahwa dalam kehidupan ini janganlah kita bila merasa besar ingin selalu memangsa di kecil karena si kecil tentunya memiliki sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan.
Sebagai seorang mukmin sejati yang lemah, hendaklah kita senantiasa bersemangat untuk bermanfaat bagi orang lain dan senantiasa berserah diri kepada Sang Khalik serta menyerahkan segala urusan kepadanya sebagaimana janji kita dalam sholat, Innasalati – Wanusuki – Wamahyaya – Wamamati – Walillihi Rabbil Alamien.