SYAKHRUDDINNEWS.COM – Warkop Tetta lahir dari sebuah keprihatinan terhadap kondisi pemuda di Lorong I, Kelurahan Pa’Baeng-Baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Melihat potensi besar yang ada, terutama di kalangan pemuda yang tergabung dalam organisasi Pelors (Pemuda Lorong Satu), ide untuk menciptakan lapangan kerja yang dapat memberikan peluang bagi pemuda-pemudi setempat mulai digagas. Warkop Tetta pun hadir sebagai sarana untuk melatih kemandirian dan membangun semangat berwirausaha.
Visi yang diusung adalah untuk mengubah pola pikir para pemuda. “Jangan menunggu lapangan kerja sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), tetapi ciptakan lapangan kerja di lorongmu,” demikian kata Syawal Agus Sentosa Bin Syakhruddin, seorang tokoh muda yang memiliki visi brilian untuk memajukan pemuda di kawasan tersebut. Dengan adanya konsep Kawasan Lorong Wisata yang digagas oleh Pemerintah Kota Makassar, diharapkan kegiatan ekonomi di lorong bisa berkembang dengan pesat.
Perjuangan untuk mewujudkan impian ini dimulai pada akhir bulan Oktober 2024. Setelah semua persiapan selesai, akhirnya pada tanggal 27 November 2024, bertepatan dengan Hari Pencoblosan Nasional, Warkop Tetta diresmikan melalui acara “Soft Opening” yang dilaksanakan di Jalan Andi Tonro I, Kawasan ORT 002, ORW 07, Kelurahan Pa’Baeng-Baeng. Warkop ini dioperasikan oleh “Putra”, seorang mantan peracik kopi yang sebelumnya tinggal di Jalan Andi Tonro III Makassar.
Lebih dari sekadar warung kopi, Warkop Tetta juga membuka peluang baru bagi anak-anak lorong dengan mendirikan usaha “Tempat Pencucian Mobil.” Usaha ini tidak memerlukan ijazah formal, melainkan yang lebih penting adalah kemauan untuk bekerja keras dan merubah nasib.
Dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja, Warkop Tetta berupaya mengubah mentalitas “tangan di atas” menjadi “tangan yang kreatif.” Setiap mobil yang dicuci dikenakan tarif Rp 30.000 dengan pembagian yang jelas: Rp 10.000 untuk pekerja, Rp 10.000 untuk pemilik usaha, dan Rp 10.000 untuk perawatan peralatan. Dengan pembagian ini, diharapkan transparansi dan keadilan dapat tercipta.
Kini, tantangan terbesar adalah apakah para pemuda di kawasan tersebut akan memanfaatkan peluang yang ada atau tetap terperangkap dalam kebiasaan lama yang menumbuhkan rasa malas dan mempertahankan siklus kemiskinan. Warkop Tetta berharap para pemuda dapat bangkit dan mengubah pandangan hidup mereka, untuk terus berkarya dan mencari rezeki yang halal dan berkah.
Untuk memastikan proses pembelajaran dan perkembangan yang berkelanjutan, Warkop Tetta menjalin kemitraan dengan Shelter Warga Kelurahan Pa’Baeng-Baeng. Melalui kemitraan ini, Warkop Tetta juga berfungsi sebagai “Sekolah Lapang,” sebuah tempat di mana para pemuda dapat belajar tentang kewirausahaan dan keterampilan hidup lainnya.
Sekolah Lapang ini akan menjadi sarana untuk memperkenalkan konsep-konsep berbasis lorong dan memberikan pelatihan yang relevan bagi generasi muda di Kawasan ORT 002, ORW 07, Kelurahan Pa’Baeng-Baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Dampak Sosial dan Ekonomi Warkop Tetta
Sejak dibuka, Warkop Tetta telah membawa dampak positif yang signifikan bagi warga sekitar, terutama para pemuda. Bukan hanya sekadar tempat ngopi, Warkop Tetta menjadi wadah interaksi sosial yang menghubungkan generasi muda dengan masyarakat setempat. Melalui keberadaannya, para pemuda diajak untuk lebih aktif dan produktif, serta memupuk rasa kebersamaan dalam membangun ekonomi lokal.
Usaha ini juga memperkenalkan konsep kewirausahaan sederhana yang bisa dijalankan tanpa modal besar. Banyak pemuda yang awalnya ragu untuk memulai bisnis akhirnya merasa termotivasi untuk mencoba hal serupa, seperti membuka usaha kecil di sekitar lorong mereka. Warkop Tetta membuka peluang besar bagi mereka yang ingin mengembangkan keterampilan usaha, baik dalam bidang kuliner, perawatan kendaraan, maupun usaha kreatif lainnya.
Dukungan Masyarakat dan Pemerintah
Warkop Tetta tidak hanya mendapat dukungan dari para pemuda setempat, namun juga dari warga lainnya dan pemerintah. Sebagai bagian dari program Kawasan Lorong Wisata yang digagas Pemerintah Kota Makassar, Warkop Tetta turut serta dalam upaya memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan potensi wisata di kawasan tersebut. Pemerintah Kota Makassar memberikan perhatian lebih kepada keberadaan Warkop Tetta sebagai model usaha yang berkelanjutan dan memberdayakan pemuda setempat.
Visi Jangka Panjang
Dengan melihat respons positif dari masyarakat dan pemuda sekitar, Warkop Tetta berencana untuk terus berkembang dan memperluas jangkauannya. Di masa depan, Warkop Tetta tidak hanya akan menjadi tempat usaha, tetapi juga pusat pelatihan kewirausahaan yang lebih luas, dengan membuka berbagai program pelatihan yang mencakup keterampilan berbasis teknologi, manajemen usaha, serta pengembangan produk lokal.
Harapannya, para pemuda yang sebelumnya merasa terjebak dalam lingkaran kemiskinan dapat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk mengembangkan usaha mereka sendiri, baik di dalam maupun di luar kawasan lorong.
Sebagai bagian dari visi jangka panjang, Warkop Tetta juga berencana untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan organisasi sosial, untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi pemuda-pemudi di kawasan tersebut. Dengan demikian, Warkop Tetta akan menjadi pilar penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pengurangan pengangguran di Kota Makassar.
Warkop Tetta kini tidak hanya menceritakan tentang proses berdirinya dan operasional sehari-harinya, tetapi juga menggambarkan dampak sosial yang lebih luas, dukungan dari berbagai pihak, serta visi jangka panjang yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan pendidikan bagi pemuda di kawasan tersebut (sdn)