Di tanah Lembang, tahun dua ribu empat,
Muncullah cahaya di tengah gelap,
Tagana berdiri, dengan semangat tak kenal lelah,
Menjaga negeri dari derunya bencana yang tak terelakkan.
Mereka Perintis, pahlawan tak bersenapan,
Di balik senyum, menyimpan lara dan kelelahan,
Menghadang badai, meredam duka yang tertinggal,
Di setiap sudut negeri, mereka selalu sigap, selalu tanggap.
Kini waktu berlalu, dua puluh tahun berlalu,
Semangat yang dulu, terabaikan, perlahan membeku,
Di tengah hiruk pikuk zaman yang kian berubah,
Nama mereka kian pudar, suara mereka kian parau.
Namun meski terlupakan, di sanubari mereka tetap menyala,
Kenangan akan tugas suci, yang takkan pernah mereka dustakan,
Ironi ini hanyalah bayangan, takkan meruntuhkan jiwa,
Sebab para Perintis Tagana, tetaplah penjaga, meski sunyi yang menyapa.
Terpinggirkan secara sistem, karena derasnya pertarungan jabatan
Biarkan mereka terus menari dalam bingkai kemanusiaan
Namun Perintis tak pernah surut semangatnya
Tetap semangat pagi, are you ready ?