
SYAKHRUDDIN.COM – Aksi seorang jemaah haji asal Makassar ketika tiba kembali ke Tanah Air sempat menjadi viral di media sosial. Dia memamerkan banyak perhiasan emas yang dipakainya saat tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Maros Sulsel, pada Rabu, 5 Juli 2023.
Jemaah haji tersebut bernama Suarnati Daeng Kanang (46) dan merupakan jemaah haji kloter pertama embarkasi Makassar yang menggunakan pesawat maskapai Garuda Indonesia, Boeing 777-300 ER, sebagaimana dilansir dilaman Berita Satu Jakarta.
Aksi Suarnati tersebut kemudian memicu polemik. Bea Cukai Makassar dan Pegadaian turun tangan untuk memeriksa kualitas perhiasan emas yang dikenakan oleh Suarnati. Setelah diperiksa, ternyata perhiasan emas yang dipakai Suarnati adalah emas imitasi.
“Bea Cukai Makassar bekerja sama dengan Pegadaian kantor Cabang Pasar Butung Makassar melakukan pemeriksaan dan uji dinyatakan secara keseluruhan perhiasan tersebut bukan emas, imitasi,” ungkap Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Makassar, Ria Novikasari, pada Senin, 10 Juli 2023 sore.
Dengan demikian, Bea Cukai tidak mewajibkan pembayaran pajak atas emas imitasi yang dikenakan.
“Karena nilai barangnya kurang dari 500 USD, secara ketentuan barang bawaan penumpang mendapatkan pembebasan,” tambahnya.
Sebelumnya, Bea Cukai Makassar melakukan pemeriksaan selama 3 jam untuk klarifikasi.
Sebenarnya, aksi mengenakan busana unik yang berbeda dari jemaah haji pada umumnya merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh jemaah haji asal Sulsel.
Jemaah perempuan mengenakan pakaian khas Bugis Makassar berwarna-warni cerah dan perhiasan emas yang mencolok. Busana mereka dilengkapi dengan detail payet yang dibordir. Sementara itu, jemaah pria mengenakan jubah dan serban ala pangeran kerajaan Timur Tengah.
Di sisi lain, seorang nenek berusia lebih dari seratus tahun atau 102 tahun asal Kota Parepare, Sulawesi Selatan, yang merupakan jemaah haji tertua dari Kloter 4 Debarkasi Makassar, tiba di tanah air dalam kondisi sehat wal afiat.
Jemaah haji tersebut bernama Imuma bin Lamesa Baco, yang tiba di tanah air dalam kondisi sehat bersama ratusan jemaah haji lainnya.
Meskipun dalam kondisi sehat, Imuma masih harus istirahat di ruangan poliklinik Asrama Haji Sudiang bersama tiga belas jemaah haji lansia lainnya yang menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas PPIH Debarkasi Makassar setelah menempuh perjalanan selama 12 jam dari Bandara King Abdul Aziz di Jeddah menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros, Sulsel.
Kondisinya tiba di tanah air alhamdulillah sehat. Berangkat tanpa pendamping selalu mau pulang, kata Muhammad Bustam, cucu Imuma yang datang menjemput di asrama.
Jemaah haji dari kloter empat ini berjumlah 393 orang yang diberangkatkan ke tanah suci, namun satu di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, satu jamaah haji lainnya memutuskan untuk pindah ke kloter satu Debarkasi Makassar.
“Alhamdulillah kloter 4 dari Kabupaten Bulukumba 263, Kota Parepare jumlahnya 124, dan Makassar 1. Berangkat dan pulang 391, satu orang meninggal, dan lainnya pindah dari kloter 4 ke kloter 1,” ungkap Sekretaris PPIH Debarkasi Makassar, Ali Yafid.
Sementara itu, ratusan jemaah haji lainnya yang tiba di asrama haji langsung diarahkan ke aula gedung Arafah untuk proses penerimaan oleh PPIH Debarkasi Makassar sebelum diserahkan ke panitia kabupaten untuk dipulangkan ke keluarganya masing-masing (sdn/bersat).