SYAKHRUDDIN.COM, LUWU TIMUR – Seorang prajurit TNI Sertu Ismail Karaeng (41 thn) dan satu anggota Polri Bripka Satriadi Laga Saputra (35 thn), di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang menjadi korban pembacokan telah dievakuasi ke RSUD I Lagaligo, Wotu. Kondisi keduanya kini kritis.
“Kondisinya (Ismail dan Satriadi) bisa dibilang kritis, cuma tadi masih sadar,” ujar Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko kepada wartawan, Senin (5/10/2020).
Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan oleh pihak medis di rumah sakit, terdapat sejumlah luka di bagian tubuh dari kedua aparat keamanan tersebut. Untuk Sertu Ismail Karaeng, diketahui menderita luka bacok parang di bagian leher dan telah menjalani operasi.
Dilansir di laman detiknews “Korban (Sertu Ismail) sudah selesai dioperasi. Dari Sertu Ismail alami luka bacok di leher sebelah kiri, di bawah telinga. Luka bacoknya lima sentimeter (cm) dan kalau panjangnya kurang-lebih 18 cm,” sebut Indratmoko.
Sementara itu, Bripka Satriadi mengalami luka sayat di tangan dan patah kaki akibat parang yang ditebas pelaku mengenai sepatu korban. Kanit Provos Polsek Wotu itu juga telah mendapatkan penanganan di rumah sakit.
“Tadi waktu ditinggal sudah diambil tindakan. Kaki yang sebelah kanan patah karena diparangi, tapi kena sepatunya. Saking keras (ayunan parang) patah tulang. Tapi ada luka sayat di tangan sebelah kiri, kena luka tebas,” jelas Indratmoko.
Sebelumnya, pria di Luwu Timur bernama Riska (36 thn) ditembak mati polisi. Polisi terpaksa mengambil tindakan tegas karena pelaku menyerang secara membabi buta terhadap orang di sekelilingnya menggunakan parang.
“Pada saat dilakukan penangkapan tersangka melakukan perlawanan kemudian anggota melakukan tindakan tegas terukur terhadap tersangka untuk melumpuhkan.
Pada saat dibawa ke RSUD Wotu tersangka meninggal dunia karena kehabisan darah,” ujar Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko, pada Senin (5/10/20).
Peristiwa itu terjadi di Desa Tarengge Timur, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, pagi tadi. Riska kabur usai membacok (sumberdetiknews)