SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ada sejumlah daerah yang bakal mengalami kekeringan dengan tingkat kewaspadaan tinggi.
Namun menurut Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan, potensi kekeringan di Indonesia tahun ini tidak separah tahun 2019 lalu.
“Terkait potensi kekeringan tidak separah tahun lalu, bahkan kondisi kemarau tahun ini cukup baik, bersahabat,” kata Dodo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (16/7/2020) malam.
“Namun tentu ada spot-spot daerah yang akan mengalami kekeringan dengan tingkat kewaspadaan tinggi,” tambahny
Dilansir di laman CNN, Berdasarkan hasil monitoring BMKG, terdapat dua indikasi potensi kekeringan meteorologi hingga dua dasarian ke depan dengan status waspada hingga awas.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori waspada:
- Bali: Kota Denpasar.
- Jawa Barat: Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Cirebon.
- Jawa Tengah: Kabupaten Demak dan Kabupaten Karanganyar.
- Jawa Timur: Kabupaten Blitar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kota Surabaya, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Trenggalek.
- Maluku: Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar.
- Nusa Tenggara Barat: Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara.
- Nusa Tenggara Timur: Kabupaten Alor, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.
Sementara wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori siaga, di antaranya:
- Bali: Kabupaten Buleleng.
- DI Yogyakarta: Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Sleman.
- Jawa Tengah: Kabupaten Jepara, Kabupaten Klaten, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Wonogiri.
- Jawa Timur: Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Situbondo.
- Nusa Tenggara Barat: Kabupaten Dompu, Kabupaten Kabupaten Bima, Kota Bima, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
- Nusa Tenggara Timur: Kabupaten Belu, Kabupaten Ende, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Kupang, Kabupaten Lembata, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Sikka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Timur, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Kemudian wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori awas adalah Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kota Kupang.
“BMKG mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang wilayah berada dalam daftar di atas untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini terhadap sektor pertanian, yaitu berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian,” jelas Dodo.
“Di samping itu, pada sektor lingkungan, yaitu meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan serta berkurangnya sumber air untuk kebutuhan rumah tangga,” pungkasnya (sumberccnjakarta)