SYAKHRUDDIN.COM – JAKARTA – Zoom jadi salah satu aplikasi favorit di tengah pandemi virus Corona. Omzet dan laba perusahaan pun melonjak tinggi.
Seperti dikutip dari CNBC, Senin (13/7/2020), Zoom melaporkan omzetnya tumbuh hingga 169% pada kuartal I-2020. Pertumbuhannya jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Dilansir di Laman CNN, Pendapatan Zoom mencapai US$ 328,2 juta setara Rp 4,6 triliun (kurs Rp 14.480/ dolar US) dengan laba bersih US$ 58,3 juta (Rp 844,2 miliar) dan per saham sebesar 20 sen.
Padahal pada tahun lalu dengan periode yang sama Zoom hanya mencatat laba US$ 8,9 juta (Rp 128,8 miliar) saja.
Perusahaan digital itu langsung merombak target kinerjanya secara signifikan. Pendapatan ditarget dari USmenjadi antara $ 1,78 miliar (Rp 25 triliun) dan US$ 1,80 miliar (Rp 25,6 triliun). Dengan target itu, Zoom berharap bisa menghasilkan laba per saham US$ 1,21 ke US$ 1,29.
“Untuk ke depannya, dengan membangun kapasitas tambahan di pusat data perusahaan, kami berharap bisa mendapatkan beberapa efisiensi,” kata Direktur Keuangan Zoom Kelly Steckelberg. Dikutip dari CNBC.
Menurut laporan Zoom, sebanyak 769 pelanggan membayar biaya berlangganan lebih dari US$ 100.000 (Rp 1,4 miliar). Sudah mewakili 90% biaya yang biasanya dicapai dalam waktu satu tahun.
Saat ini Zoom punya 265.400 pelanggan dengan hanya sekitar 10 karyawan saja. Semakin banyak orang berbondong-bondong menggunakan Zoom.
Perusahaan berusaha mengembangkan masalah keamanan dan privasi pada aplikasi. Zoom mengatakan 90 hari ke depan akan terus meningkatkan solusi masalah privasi (sumbercnnjakarta)