SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja menteri Presiden Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju di masa pandemi COVID-19, salah satunya terkait reshuffle kabinet Jokowi. Survei dilakukukan pada 8-25 Juni 2020.
Dilansir dilaman Kumparan, Direktur IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, sebelum Jokowi mengancam melakukan reshuffle kabinet, pihaknya telah melakukan survei terhadap kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah tangani virus corona. Hasilnya, 72,9 persen masyarakat menganggap perlu adanya reshuffle dalam kabinet Jokowi.
“Dulu kami juga melakukan survei kira-kira ada reshuffle dulu kan yang menjawab diperlukan hanya 42 persen. Tetapi hal ini sangat signifikan sekali peningkatannya, masyarakat yang menganggap perlu dilakukan reshuffle ada 72,9 persen,” kata Dedi dalam diskusi bertajuk ‘Menanti Perombakan Kabinet’, Sabtu (4/7/2020).
Dedi kemudian menjelaskan dari hasil survei yang ada, Menkumham Yasonna Laoly merupakan menteri pertama yang diinginkan di-reshuffle sebesar 64,1 persen, lalu Menkes Terawan Agus Putranto 52,4 persen, dan Menaker Ida Fauziyah 47,5 persen.
“Kalau nama-nama yang muncul yang paling muncul pertama adalah bukan nama yang asing yaitu Yasonna Laoly Menteri Hukum dan HAM ada 64,1 persen dinyatakan paling layak dilakukan reshuffle.
Kemudian nama Terawan Agus Putranto 52,4 persen, ketiga ada Ida Fauziah 47,5 persen. Secara berturut-turut kemudian ada Fachrul Razi, Edhy Prabowo, Luhut Binsar Panjaitan, Juliari batubara, Teten Masduki, Zainuddin Amali dan 10 besarnya diakhiri oleh Erick Thohir,” jelas dia.
Selain itu, masyarakat juga menginginkan sejumlah nama masuk ke dalam kabinet Jokowi. Seperti mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok hingga Sandiaga Uno.
“Ada harapan juga kepada orang-orang yang diharapkan untuk menggantikan ini. Jadi posisi tokoh yang diharapkan kembali untuk bergabung dengan kabinet diisi oleh Susi Pudjiastuti dengan 37,2 persen, kemudian ada Arif Yahya 32,2 persen.
Kemudian ada Dahlan Iskan 31,4 persen. Secara berturut-turut yang paling bawah ada Rizal Ramli, Ignasius Jonan, Sandiaga Uno, BTP, Said Aqil,” tutup dia.
Survei dilakukan dengan melibatkan 1.350 responden di 30 provinsi dengan metode penelitian wawancara online atau melalui sambung telepon. Tingkat kepercayaan hasil survei 97 persen dengan margin eror 3,54 persen (sumberkumparanjakarta)