SYAKHRUDDIN.COM, MAKASSAR – Kriiiiiing, bunyi handphone berdering pukul 01.00 dinihari. Pengirimnya adalah Miftahul Khaera, mantan mahasiswa UIN Jurusan Kessos yang merupakan kerabat dari almarhum Syafaruddin Dg Salle.
Dengan Isak tangis melalui telepon, Mita demikian kami sering menyapanya, melaporkan bahwa Safaruddin Dg Salle alias Safa (Pegawai Dinsos Prov Sulsel).
Pada dini hari, Rabu 3 Juni 2020 berpulang kerahmatullah di RS Dadi Makassar, Innalillahi wainna ilahi rajiun.
Sejurus kemudian dilaporkan bahwa jenazahnya tidak bisa dibawa keluarganya kembali ke Limbung dan almarhum akan dimakamkan di Macanda dengan mengikuti Protocol Covid-19, sebuah akhir yang tidak dapat kami saksikan, termasuk keluarga besar Tagana Sulawesi Selatan.
Almarhum semasa hidupnya pernah bersama Penulis selama lima tahun, kala itu masih menjabat sebagai Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Banjamsos)
Sementara Safaruddin Dg Salle menjadi sopir utama yang mengemudikan mobil RTU ke berbagai penugasan di lokasi bencana di Sulsel.
Mulai dari ujung selatan Kabupaten Sinjai hingga ke Luwu Timur, Safa selalu siaga mengantarkan bantuan dan membawa Kabid Banjamsos bersama jajarannya.
Kemampuannya mengemudi dan ketajaman intuisinya tidak diragukan, dan kalau sudah dibalik kemudi dengan kecepatan jelajah antara 100 sampai 120 kilometer perjam, kami semua di buatnya tertidur, karena caranya membawa mobil begitu halus.
Suatu ketika pernah dari Pangkep ke Makassar, kami beriringan dengan ambulans yang juga kencang. di Sekitar Maros ambulans berusaha mendahului, saya bilang, Safa kejar dan ikuti belakangnya.
Dia jawab, jangan Pak, bahaya itu. Beberapa menit kemudian, ambulans yang membawa mayat menabrak sepeda motor yang baru keluar dari seberang jalan.
Plaaaak, korban tergeletak dijalan, Safa menyalip dari kiri untuk menghindari ambulans.
Kami terdiam, Nah Pak…. andaikata kita ikuti tadi maka kita akan menggilas korban yang ditabrak ambulans.
Ya…. Penulis membenarkan keputusannya untuk tidak mengikuti ambulans tadi, ” Kamu hebat Safa, kataku memujinya”
Suatu ketika, Penulis yang sudah purna tugas selama tujuh tahun ke Dinsos Sulsel, mendapati almarhum, sudah tidak jadi sopir lagi, tapi sudah menjadi staf pada Seksi Masyarakat Terasing dibawah Kepala Seksi Syamsuri Made Ali, namun kondisinya sudah agak menurun.
“Saya tidak bawa mobil lagi Pak, katanya kepada Penulis ”
Ya akhir akhir ini sering sakit di dada dan lemas badan Pak.
Sambil bercanda, sudah tommi jago Dg Salle, kataku kepadanya, sembari tersenyum di kulum.
Suatu ketika membaca info dari SMS yang dipublish Miftaful Khaera, ” Safaruddin di rawat di RS Syekh Yusuf Kallongtala”
Penulis bersama isteri menjenguknya di Lantai II RS Syekh Yusuf Gowa.
Safa : Siapa yang beritahu Pak ? katanya dalam nada tanya ?
Penulis : Saya baca di statusnya Mita ??? oh ya, na publish paeng, saya tidak tahu Pak, ujarnya dalam Bahasa Makassar !
Dinihari Rabu 3 Juni 2020 Safaruddin Dg Salle, dikabarkan oleh Mifa, telah berpulang kerahmatullah, setelah di rawat di RS Dadi Makassar karena sakit pada bagian dada, katanya sih, ada cairan di sekitar paru-paru Dg Salle.
Kepergiannya sangat mengejutkan karena tak dikabari Safa sedang dirawat. Dan ironisnya bagi pasien yang masuk ke RS Dadi dan meninggal yang terkait pernafasan (termasuk paru-paru) dikategorikan Pandemic Covid 19.
Dua jam kemudian, tim gugus Covid 19 membawa jenazahnya ke Pekuburan Covid 19 di Macanda Kabupaten Gowa.
Almarhum Safaruddin Dg Salle dimakamkan Pukul 03.00 dinihari diantar oleh Ambulans dan Anggota Tagana yang tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19.
Kami penasaran karena belum ada hasil laboratorium engkau telah jalani pemulasaraan jenazah sesuai protokol Covid-19. Petugas yang melihat terakhir jenazahmu, engkau seperti orang yang sedang tidur, begitu tenang menghadapi sakaratul maut.
Macanda merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi sang driver Tagana untuk selama lamanya, terima kasih adinda dan doaku selalu menyertaimu, engkau pergi dalam keheningan malam ke Bumi Macanda di Kabupaten Gowa.
Kami semua hanya bisa menyaksikan melalui vidio iring-iringan mobil Renjer dan ambulans menuju tempat peristirahatanmu yang terakhir…..
Tenanglah disana adinda karena engkau sudah tunaikan tugasmu dengan baik.
Selamat jalan Safaruddin Dg Salle, sopir andalan Tagana Sulsel (syakhruddin)