
SYAKHRUDDIN.COM,JAKARTA – Desain Nagara Rimba Nusantara (DNRN) memenangkan sayembara ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Tim yang mendesain konsep IKN ini terdiri dari 10 anggota. Para anggota tersebut ada yang sudah berpengalaman bekerja di luar negeri.
“Dibutuhkan banyak ahli, ada 10 orang, kami sebagian tim kami dari kantor kita, Urban+, kemudian ada juga teman-teman, pernah bekerja di luar negeri, minta bantuan teman luar negeri juga hadir, Hong Kong, Singapura, ada Malaysia,” kata Funder Urban+ Sibarani Sofian di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).
Ide-ide dari seluruh anggota diramu menjadi satu hingga menghasilkan desain dari IKN. Mulanya ada tiga lokasi yang menjadi acuan pembuatan desain ibu kota baru. Jadi ada tiga konsep dan tiga lokasi. Akhirnya diputuskan yang di Sepaku.
Anggota pun ada yang diutus untuk terjun langsung ke lokasi ibu kota negara
untuk observasi kondisi riil di sana.
Dia menuturkan, yang paling kompleks dari
pembuatan desain ibu kota baru ini adalah tingkat kehati-hatian, mengingat
letak geografis yang tidak mudah.
“Kita menyadari kita mendekati tepi air,
sensitif secara lingkungan, bagaimana kita mewujudkan keseimbangan antara
pembangunan sifatnya manusia dengan alam,” terangnya.
Dia menjelaskan bahwa konsep yang ingin diusung
adalah menyandingkan antara manusia dan alam, yang mana salah satu tidak
menguasai yang lain. Intinya jangan sampai manusia yang ada di ibu kota baru
tidak mengorbankan alam.
“Bagaimana kita membuat suatu sistem
perkotaan yang terinspirasi dengan atau belajar dari alam, yang namanya bio
mimikri. Bio mimikri ini harus mengadaptasi bagaimana perilaku hutan kepada
suatu kota atau pembangunan, misalnya,” sebutnya.
“Bagaimana tidak menghalangi aliran angin,
bagaimana tidak mengambil air terlalu banyak dari alam, tapi dari lahan yang
memang sudah kita tangkap secara natural,” lanjut dia.
Setidaknya dibutuhkan waktu sebulan untuk
menyelesaikan desain ibu kota baru oleh tim yang terdiri dari 10 orang itu.
“Kompetisinya waktu itu kan hanya boleh 1
bulan waktu itu ya, sejak Oktober akhir. Kemudian November dikumpulkan. Kita
memang hanya punya waktu segitu hanya 1 bulanan,” tambah dia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan bahwa ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur harus punya konsep yang berbeda dengan negara lain. Harus ada ciri khas tersendiri yang membedakan.
Dia mulanya menjelaskan bahwa ketika berbicara white house atau gedung putih, orang-orang langsung merepresentasikannya dengan kantor presiden Amerika Serikat (AS) di Washington DC. Padahal istana presiden di Indonesia juga berwarna putih.
“Kalau orang ngomong White House itu pasti Washington DC. Padahal istana negara kita juga white, istana kita kan juga putih. Tapi orang, white house itu pasti Washington DC,” kata Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).
Oleh karenanya perlu dipikirkan ide untuk membangun istana negara di IKN agar memiliki perbedaan dengan negara lain.
“Nah kita punya istana mau kayak apa? Ya stone house, rocky house, blue sea house, itu musik itu hahaha. Jadi harus ada pembeda, itu yang disampaikan Bapak Presiden kemarin (IKN) tidak hanya bagus tapi (ada) pembeda,” jelasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), lanjut Basuki tak ingin jika IKN hanya mengedepankan bagus semata. Menurutnya desain dari pemenang sayembara sudah menampilkan perbedaan satu sama lain. Tapi tak cukup berhenti di situ.
“Tidak hanya bagus saja, ini omongan Pak Presiden, tapi harus ada pembedanya. Mungkin sekarang di antara (juara) 1, 2, 3 sudah ada yang beda. Tapi sekarang pembedanya dengan ibu kota lain di dunia. Kalau hanya bagus saja New York bagus, Inggris mungkin bagus. Tapi pembedanya apa kalau ibu kota di Indonesia ini,” tambahnya (berbagai sumber)