SYAKHRUDDIN.COM,SUNGGUMINASA – Nama lengkapnya Dedy Sugiawan, di kalangan anggota Tagana se-Sulawesi Selatan, namanya dikenal karena orangnya yang peramah, pandai melucu dan disiplin dalam tugas.
Saat saya masih menjabat Kepala Bidang Bantuan & Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Dedy sering saya percayakan sebagai komandan upacara pada event-event yang sifatnya nasional.
Postur tubuhnya yang tinggi semampai dan sikap dalam memimpin barisan tak diragukan, karena Dedy adalah anggota Satpol PP Kabupaten Gowa.
Banyak organisasi yang diikuti, terutama TAGANA, ORARI, Karang Taruna, Pencat Silat, Barisan berkuda, dan beabrek kegiatan yang sifatnya pengabdian lapangan selalu diikuti bahkan bersama anak isterinya.
Saat prahara melanda rumah tangganya, tidak terlalu banyak pusing, karena Dedy memiliki kemampuan menggaet perempuan yang menjadi idamannya dan terakhir dengan isterinya bernama Andi Emy, anggota Satpol PP Kabupaten Bulukumba.
Kami ikut bahagia melihat perkembangan dan kemajuan yang diraih, hingga suatu ketika “Musibah Datang”, di suatu kesempatan Dedy pergi makan coto bersama isterinya, menjelang tengah malam, agak kejang-kejang dan segera dilarikan ke rumah sakit Kallongtala di Sungguminasa, Dedy terkena “Stroke”
Setelah sepekan dirawat, akhirnya dapat pulih namun kondisinya lumpuh separuh badannya, perawatan di rumah dilanjutkan, kemudian untuk lebih mendekatkan perawatan harus mandi dengan air laut, supaya dekat pantai maka Dedy di bawa ke kampung isterinya di Kabupaten Bulukumba.
Tak lama berselang, isteri pertamanya datang membawa anak-anaknya untuk mencari sebagian harta ayahnya yang secara berangsur dijual pihak keluarga, mulai dari mobil, motor dan segala yang bisa di jual, “mungkin pertimbangannya, Dedy tak akan pulih kembali”.
Hal itulah yang membuat Andy Emy tersentak, dan dengan alasan akan studi banding, ia lalu membawa Dedy ke Sungguminasa dan pamit ke Bulukumba meninggalkan suami dalam kondisi sangat memprihatinkan. Andi Emy tak pernah lagi datang merawat suaminya, belakangan datang, malah surat cerai dan hiduplah Dedy seorang diri, ditemani oleh Ibunya yang sudah mulai lanjut usia.
Kondisi tersebut tentu saja membuat kita semua miris melihatnya, akan tetapi Tuhan Maha Adil. Dalam kondisi seperti itu, Dedy terus berusaha untuk sembuh, dengan perawatan yang dilakukan oleh ibunya yang penuh kasih sayang, Dedy mulai bisa ber sms, beberapa kali pemberitaan saya di media sosial diberi “LIKE” .
Sahabatnya Iyan Kusmadiana dari Kementerian Sosial, selalu saja ditanyakan tentang kesehatannya. Minggu lalu, Koordinator Tagana Gowa, Muhammad Jufri membawakan “Tali Asih Tagana” dan diterimanya dengan penuh haru. Sembari erusaha untuk bicara diatas kursi roda, namun belum jelas apa yang dikatakannya.
Dedy Sugiawan terus berusaha untuk sehat, bila rambutnya agak panjang, Daeng Nai, anggota Tagana Gowa yang berprofesi sebagai tukang cukur mendatangi untuk di pangkas, terkadang bila ada pertemuan, Dedy datang menggunakan becak motor.
Intinya, Dedy ingin sehat seperti sediakala, hiburan, doa dan kunjungan sahabat-sahabat ke rumahnya di Jalan Andi Tonro Gowa, tentunya akan mempermudah keluar dari derita stroke yang dialaminya, selamat berjuang dindaku, baktimu selalu kukenang, salam para sahabat Tagana se-Sulsel dan tetap semangat pagiiiii (syakhruddin)