Kondisi arus lalu lintas, di lintasan Samata menuju Hertasning baru padat merayap, Sementara suara adzan magrib mulai terdengar.
H.Alamsyah yang mengemudikan mobilnya dari Kampus II Samata, melintasi Jalur Hertasning Baru, hingga tiba di depan kawasan Penjual Coto Paraikatte III.
Sejenak kemudian, H.Alamsyah yang mengemudikan mobil Avanza DD 1474 MF berbelok ke kanan untuk memasuki jalur lorong yang tembus ke rumahnya.
Tiba-tiba dari arah barat, muncul sepeda motor Ninja dengan kecepatan tinggi. Sang pengendara motor tak mampu mengendalikan kendaraannya, akhirnya menghantam dengan keras, bagian depan mobil.
H.Alamnsyah yang menjabat Ketua Jurusan Jurnalistik pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, terperanjat di atas kendaraannya.
“Saya kaget, dan sepertinya tak mampu menggerakkan anggota tubuhnya”
Alamsyah beristiqfar sejenak, lalu turun dari mobilnya dan menyaksikan, ban depan kiri peot, subreker patah dan air radiator terlihat bocor.
Sementara sang pengendara motor terhempas dan lalu lintas menjadi macet karenanya.
Beberapa saat kemudian, datang anggota motor lainnya dan segera membawa rekannya ke rumah sakit,
Sementara H.Alamsyah dibawa kerumahnya oleh dua orang mahasiswa UIN yang kebetulan melintas di jalur Hertasning Baru.
Sontak saja warga FDK Bermartabat, ramai-ramai memberikan komentar prihatin, setelah H.Alamsyah mempublish di grup WA “Save FDK Alauddin Makassar”
Peristiwa tabrakan terjadi Pukul 18.00 Wita, Jumat (23/3-2019), menjadi peristiwa yang memilukan bagi H.Alamsyah, terlebih mobil tersebut tidak diasuransikan.
Sepeda motor pelaku yang tertancap di chasis mobil, lalu ditarik, kemudian mobil dipinggirkan agar lalu lintas yang sedang padat merayap dapat terurai.
Anak kandung H.Alamsyah lalu mendatangi tempat kejadian, sementara pihak Polantas mengukur lokasi peristiwa, mengamankan situasi, sembari menarik kedua kendaraan nass itu ke kantornya.
Siapa pengendara sepeda motor dan bagaimana kronologis peristiwanya, Pihak berwajib tengah mengumpulkan fakta kejadian di lapangan sekaligus mengukur di lokasi terjadinya tabrakan