Minggu 25 November 2018 tiba-tiba para pembaca facebook dikagetkan dengan dengan kiriman pesan melalui WA penulis.
Ini kalimat tak layak dikemukakan oleh seorang pendidik, “Itulah pesan tambahan dari kiriman WA”
Demikianlah adanya, orang bijak selalu berkata, “Mulutmu….Harimaumu” makanya dalam membuat status di facebook, sebaiknya difikirkan terlebih dahulu karena dampaknya terhadap citra pribadi.
Sebagai pendidik, dibutuhkan kebesaran jiwa, untuk memberikan pengorbanan yang terbaik, sebagai orang pahlawan tanpa tanda jasa dan bukan karena honorarium yang dikejar.
Khusus bagi dosen luar biasa, sesungguhnya pengabdian pasca purnatugas, adalah sesuatu yang luar biasa.
Sasaran utamanya hanyalah hiburan dan pengisian waktu luang, sehingga kaitannya dengan honorarium bukan lagi target utama, disini hanyalah ajang pengabdian semata.
Semoga insiden FB yang terpublish di Hari Minggu 25 November 2018 dan terhapus di Hari Senin 26 November 2018, menjadi sesuatu yang patut menjadi renungan untuk kita semua.
Ini juga menunjukkan kepada kita, bahwa kedewasaan seseorang terlihat bukan karena faktor usia, akan tetapi bagaimana menyikapi sesuatu persoalan, apalagi bila persoalan itu terkait dengan yang namanya “uang”
Sungguhnya, uang dapat menyilaukan mata, akan tetapi kalau penggunanya selalu tunduk dan sujud kepada-Nya, naka uang hanyalah sekedar pelengkap kehidupan, salamaki.