Suasana malam ramah tamah, peserta SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu) tingkat nasional, diikuti 300 peserta, utusan 60 kab/kota, berlangsung semarak di Mercure Convention Center Ancol Jakarta, Selasa malam (24/7).
Direktur Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembangaan Masyarakat, Bambang Mulyadi dalam kesempatan tersebut mengatakan,
Pertemuan akan berlangsung tgl 24 s/d 27 Juli 2018 dan besok pagi, acara akan dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial RI.
Malam ramah tamah ini, dimaksudkan untuk menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu/Sdr, yang berasal dari 60 kab/kota, yang akan menjadi lokasi pelaksanaan SLRT tahun 2018/2019.
Sebagaimana diketahui, SLRT yang awalnya digagas sejak tahun 2013 dengan nama “Pandu Gempita” terus mengalami perkembangan.
Pandu Gempita yang dikembangkan pada lima daerah uji coba, masing masing Bandung, Sleman, Sumbawa dan Bantaeng, terus mengalami perubahan. Dengan dukungan Pemerintah Australia, pada tahun 2016 dikembangkan dengan pola SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu).
Implementasi kegiatan SLRT di daerah, ada yang mengalami kemajuan pesat, ada yang biasa saja dan adapula yang perlu pendampingan.
Intinya, mengapa hal ini terjadi, ternyata dibutuhkan “Komitmen” dari pemerintah daerah masing-masing.
SLRT yang terintegrasi dengan SIKS-Ng dengan Pusdatin melaksanakan kegiatan layanan satu atap.
SLRT merupakan layanan satu atap ini, untuk mengetahui, mengidentifikasi dan merujuk program serta melaksanakan pencatatan.
Dengan demikian pada sekretariat SLRT, merupakan pusat data dan informasi yang terpadu di idang kemiskinan.
Mulai tahun ini, setiap kabupaten/kota yang menjadi lokasi SLRT, akan mendapatkan 50 buah telepon android, laptop bagi koordinator kab/kota yang menjadi sasaran SLRT tahun 2018.
Aprison, yang memandu acara malam ramah tamah mengatakan, dari 120 usulan desa yang akan menjadi lokasi SLRT, hanya 60 kab/kota yang terpilih.
Kasubdit Aprison, selain memandu acara, sekaligus memperkenalakan para peserta pertemuan, demikian halnya dengan panitia pelaksana.
Guna menyemarakkan suasana ramah tamah, panitia pelaksana menyiapkan perangkat elektone, yang diawali dengan lagu “Jangan Sampai Tiga Kali” oleh peserta dari Koordinator SLRT Sulawesi Selatan, Drs.H.Syakhruddin.DN,M.Si