Warga masyarakat Sangkarang yang bermukim di Barrang Lompo seakan tak percaya, kalau keluarga mereka yang pulang berbelanja untuk keperluan lebaran di Paotere Makassar, berakhir dengan tragedi laut yang mengharubiru.
Lambung kapal tertulis KM. Arista bertolak dari Pelabuhan Paotere menuju arah Barrang Lompo sekitar 5 mil laut.
Menurut penuturan Raudah, isteri Nakhoda yang turut serta dalam pelayaran kapal Arista dihantam angin kencang dan ombak keras dan mengakibatkan kapal karam, Rabu (13/6)
Personil Dit Polairud, Sat Polairud Polres Pelabuhan Makassar, Kapal BKO Baharkam Polri dan Basarnas, berhasil menyelamatkan korban KM. Arista yang tenggelam di Perairan Barrang Lompo.
Sebahagian korban yang berhasil dievakusi oleh Tim medis di Posko Ops Ketupat 2018 menuju sejumlah rumah sakit di Kota Makassar.
Dari prakiraan jumlah penumpang 70 orang, kini baru berhasil ditemukan 13 jenazah dan sisa masih dalam proses pencarian oleh gabungan SAR dan Polri di Kota Makassar.
Pulau Barrang Lompo, kini kembali menunjukkan keperkasaannya menelan korban manusia, innalillahi wa inna ilahi rajiun.
Sementara itu, Tagana Akil Jamaluddin dari Paotere melaporkan, Keluarga Besar Masyarakat Paotere dan Kapolsek Paotere dan jajarannya melakukan sholat gaib di Masjid Nurul Bahri Paotere atas musibah yang menimpa saudara kita di penghujung akhir ramadan 1439 H.
Sementara itu, Informasi dari Kabid Humas Polda Sulsel menyebutkan, jumlah penumpang yang selamat 24 orang dan meninggal dunia 13 orang, Adapun identitas penumpang yang sementara ditemukan sbb :