Suasana Minggu pagi 1 Oktober 2017, merupakan saatnya untuk mandi-mandi di Pantai Akkarena di Kawasan Tanjung Bunga Makassar.
Sebuah kawasan permandian yang cukup refresentatif bagi warga Kota Makassar untuk mengisi waktu libur sembari membawa anak-anaknya untuk bersantai ria di Pantai Akkarena Tanjung Bunga Makassar.
Bersama isteri dengan menggunakan sepeda motor NMAX DD 5157 SS yang merupakan akronim dari tanggal lahir Penulis, 5 Januari 1957 (5157) sehingga memudahkan kalau ditanya petugas, nomor berapa DD-nya maka langsung dijawab 5157.
Puas mandi-mandi segera ke daratan, sambil menikmati “Jalangkota dengan harga lima ribu tiga buah.”
Usai menikmati jalangkote, kembali lagi berenang, apalagi kawasan ini selalu terawat. Untuk menghindari terjangan ombak, pihak Pengelola Pantai Akkarena memasang penangkal ombak, sehingga air yang masuk dalam kawasan permandian, amat tenang dan bersih dari sampah.
Untuk itu pihak pengelola menarik retribusi setiap kali masuk sebesar Rp 10 ribu per orang dan sepeda motor Rp 3 ribu rupiah. Sedang untuk mobil Rp 5 ribu rupiah.
Di kawasan Pantai Akkarena Tanjung Bunga tersedia juga kuliner dan permainan untuk anak-anak, sehingga kawasan ini layak untuk bersantai setiap minggunya bagi warga Kota Makassar dan sekitarnya.
Dalam perjalanan kembali ke rumah, pendamping minta turun di rumah keluarga bernama Suri di kawasan Tanjung Bunga, rupanya bermaksud untuk membeli bunga yang kini semakin banyak memenuhi halaman rumah.
Selanjutnya penulis meneruskan perjalanan menuju ke tempat cuci motor di Jalan Sultan Alauddin, namun sebelumnya sempat mampir di Warung Makan Ikan Bakar di depan Toko Jaya Makassar.
Pendek kata, Minggu pagi 1 Oktober 2017 merupakan hari dengan penuh kegembiraan, semoga tanggal 8 Oktober mendatang bisa hadir bersama anak dan cucu-cucu, semoga (syakhruddin)