SYAKHRUDDIN.COM – Selamat Datang Prodi Kesos, Profesi pekerjaan sosial (social work) menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak dalam penanganan permasalahan sosial yang makin kompleks. Semakin maju suatu negara semakin dibutuhkan kehadiran para pekerja sosial (socil worker)
Berbagai lembaga dan perguruan tinggi di tanah air, telah membuka program studi di bidang pekerjaan sosial. Khusus di Provinsi Sulawesi Selatan, tercatat perguruan tinggi swasta yang melaksanakan program studi di bidang kesejahteraan sosial seperti, Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial (STIKS) Amana Gappa yang cikal bakalnya berasal dari Akademi Pendidikan Pekerjaan Sosial (APPS).
STIKS bermula dari Amana Gappa, lalu pindah ke Bung di Tamalanrea dan belakangan ketika para pengurus yayasan melego lahan di Jalan Bung, akhirnya kembali ke kampus lama yang beralamat di Jalan Amana Gappa Makassar.
Di masa lalu juga pernah tercatat, pada level tingkat menengah, sekolah yang khusus mendidik para calon pekerja sosial, seperti yang pernah Penulis tempati belajar, namanya Sekolah Pekerjaan Sosial Atas (SPSA) dengan lama pendidikan 4 tahun.
Seiring dengan perkembangan zaman, sekolah tersebut dilebur menjadi menjadi SMK yang beralamat di kampus lama Jalan Ince Nurdin Makassar.
Selain itu, ada pula Universitas Tehnologi Sulawesi (UTS) yang merupakan perubahan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial (STIKS) Bongaya, Sekolah ini merupakan pengembangan dari STPS (Sekolah Tinggi Pekerjaan Sosial). Kampus ini juga tutup sejak pendirinya Drs.H.Sjamsul Bahri, mantan Kakanwil Depsos Provinsi Sulawesi Selatan berpulang kerahmatulah.
Beberapa orang pendiri yayasan juga sudah sepuh tidak mampu lagi mengelola kampus, STIKS Bongaya tidak dapat lagi diselamatkan, sehingga sebahagian besar dosennya membuat yayasan baru dan bernaung dibawah Universitas Tehnologi Sulawesi (UTS) dipimpin Drs. H. Borahima dan isterinya Dra.Hj.Subaedah dan sampai sekarang masih beroperasi dibawah koordinasi Kopertis.
Menjawab tantangan dan kebutuhan akan kehadiran pekerja sosial yang profesional, maka Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang memiliki Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Konsentrasi Kesejahteraan Sosial (PMI/Kessos), memandang perlu untuk mengembangkan dan menjadikan sebagai salah satu program studi yang berdiri sendiri.
Dibawah kepemimpinan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang dinakhodai DR.H.Abd.Rasyid Masri, melakukan terobosan baru dengan mengajukan proposal kepada Kemenristek-Dikti untuk membuka program studi kesejahteraan sosial.
Bagai gayung bersambut, pihak Kemenristek-Dikti memberikan berbagai persyaratan persyaratan yang telah dipenuhi. Dengan dikordinasi oleh Sekjur PMI/Kesos, DR.Syamsuddin.AB,S.Ag,M.Pd melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan Kemenristek-Dikti dalam rangka terbentuknya prodi kesos di Kampus UIN Alauddin Makassar.
Setelah semua persyaratan administrasi yang dibutuhkan terpenuhi, akhirnya Kemenristek-Dikti, pada hari Rabu, 29 Juni 2016 menyetujui terbentuknya Program Studi Kesejahteraan Sosial (Prodi Kesos) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi di UIN Alauddin Makassar.
Sebagai praktisi kesos, maka Penulis tentu menyambut baik akan keputusan Kemenristek-Dikti yang telah meloloskan proposal Dekan FDK, sehingga dalam waktu dekat akan berdiri program tersendiri dengan label baru prodi kesejahteraan sosial.
Tentunya saja, hal ini patut disambut baik, mengingat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki jurusan kesejahteraan sosial dan luarannya diharapkan dapat melahirkan pekerja sosial (social worker) yang handal dibidangnya.
Kalau selama ini, jurusan kesejahteraan sosial hanyalah merupakan konsentrasi dan dicantolkan pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Konsentrasi Kesejahteraan Sosial, maka pada masa mendatang, Prodi Kesos ini akan menjadi idola pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam upaya menciptakan calon pekerja sosial yang profesional.
Prodi Kesos ini menjadi dambaan kita semua, karena selain memberi kesempatan kepada para dosen muda untuk terus berkreasi, juga telah menjalin kerjasama yang erat dengan institusi sosial yang ada di daerah ini, diantaranya dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan dan beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kementerian Sosial yang berkedudukan di Kota Makassar.
Diantaranya Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji (PSTW) di Samaya Gowa, Panti Sosial Marsudi Putra di Salodong yang menangani masalah anak nakal dan korban penyalahgunaan Napza serta Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya (PSBR) khusus bagi penyandang disabilitas, dengan jangkauan wilayah kerjanya meliputi Kawasan Timur Indonensia.
Kesemuanya ini dapat menjadi mitra kerja dan menjadi tempat praktikum di kalangan mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial dimasa mendatang.
Dengan terbitlah persetujuan Kemenristek-Dikti, Sekjur Kesos pada hari Kamis 30 Juni 2016 menuju Jakarta untuk menjemput surat keputusan tersebut, selanjutnya akan dipersiapkan segala sesuatunya yang terkait dengan program studi, mulai dari dosen, sarana dan prasarana dan tentunya ruangan untuk pejabat baru, termasuk ruang kerja untuk Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial dan jajaran staf.
Tugas lain yang mendesak adalah mempersiapkan izin operasionalnya dan pihak Kemenristek-Dikti akan berkunjung ke Kampus Samata, melihat dari dekat tentang kesiapan prasarana dan pendukung lainnya untuk pelaksanaan proses pengajaran bagi calon-calon pekerja sosial di kampus bermartabat.
Selamat datang prodi kesos di Kampus Bermartabat dan sebagai praktisi di kampus bermartabat, tentunya patut bersyukur karena pada akhirnya, jurusan kesos bukan lagi berstatus konsentrasi, akan tetapi sudah merupakan sebuah Prodi, Selamat Datang Prodi Kesos di Kampus Bermartabat, Bravo
Samata, 2 Juli 2016