Lemari yang digunakan saat menjabat sebagai Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Banjamsos) pada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (7/12) telah dipindahkan ke rumah kediaman di Jalan Andi Tonro I No. 6 Makassar.
Semula lemari itu akan diganti biaya perolehannya oleh Kasubag Umum, Drs.Syarifuddin, belakangan karena alasan keterbatasan anggaran sehingga lemari itu harus dibongkar dan dipindahkan, terlebih lagi dengan hadirnya lima orang pegawai baru yang akan ditempatkan di Seksi Program Keluarga Harapan (PKH) Provinsi Sulawesi Selatan yang dikomandoi Drs.Djunadi Zaenal.
Lemari arsip dan pakaian itu, merupakan pengadaan pribadi melalui Bapak Haji Syamsuddin Irwan pada Hari Jumat, 17 Juni 2011 dengan angaran seluruhnya Rp 50 juta rupiah.
Selama lima tahun lemari itu digunakan dengan baik. Selain untuk buku-buku bacaan,dilengkapi dengan lemari pakaian, wastafel, tempat printer dan ruang istirahat. Intinya ruang Kabid Banjamsos memang artistik dan layak untuk pejabat eselon III.
Semua itu dilakukan agar dalam bekerja memberikan ketenangan dan memang dengan suasana ruangan yang mumpuni banyak konsep-konsep penanganan Penyandang masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) berhasil diselesaikan.
Karena pihak Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, semula akan mengganti biaya pengadaan melalui anggaran rutin namun setelah dua tahun berlalu tidak juga ada realisasi, sementara penggantian para pejabat eselon IV yang dahulu menjadi saksi dan membubuhkan tandatangan kini sudah dimutasi. Maka tibalah pada kesimpulan, kalau lemari itu sebaiknya dikembalikan saja ke pemiliknya.
Surat perintah pembongkaran yang ditandatangani Kadis Sosial Provinsi Sulawesi Selatan yang baru, DR.H.Ilham A.Gazaling,M.Si yang disampaikan melalui Kasubag Umum dan Kepegawaian, Drs.Syarifuddin segera ditindaklanjuti.
Dengan dukungan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Tagana Kompi Universitas Islam Negeri dan dua orang tukang kayu dari Masjid Besar Al-Abrar Gunung Sari Baru Makassar menuju ke Dinas Sosial Prov. Sulsel dengan perlengkapan alat pertukangan.
Waktu terus berputar dan dengan kelincahan anggota Tagana dibawah guyuran hujan yang lebat, akhirnya lemari kenangan berhasil dibongkar dan ditaruh di depan ruang kerja Kabid Banjamsos dan selanjutnya akan diangkut dengan truk Tagana besok pagi yang dikemudikan Sdr. Herman.
Ada haru yang mendayu-dayu, betapa tidak setelah pensiun sejak satu tahun sepuluh bulan, barulah kembali menginjak ruang kerja dan langsung membongkar lemari yang selama ini telah memberi begitu banyak kenangan.
Di tempat ini pula kami didatangi pejabat pusat dari Kementerian Sosial dan rata-rata mengagumi akan suasana kerja ruang Kabid Banjamsos Sulsel, begitu pula dengan rekan-rekan dari Kota Surabaya dan Jawa Barat yang pernah datang bertandang di ruang kerja, semuanya berdecak kagum karena suasananya romantis.
Kini semuanya sudah berlalu dan tinggal kenangan, selanjutnya lemari tersebut direncanakan akan dipasang sebahagian di rumah kost dan sebahagian potongannya akan digunakan untuk lemari perpustakaan di rumah kediaman Jalan Andi Tonro I No. 6 Makassar.
Salah seorang anggota Tagana yang ikut membongkar lemari bertanya, “Jadi ini bapak yang beli ya, mahal ya pak ??? ujarnya. Ia Nanda jawabku singkat, kalau engkau nanti jadi pejabat, buatlah ruang kerjamu menjadi menarik, sehingga bisa kamu ubah mindsetmu menjadi, ruang kerjaku adalah sorgaku. Teman-teman lainnya yang mendengar ikut manggut-manggut.
Setelah menyelesaikan tugas pembongkaran, akhirnya kami kembali ke rumah dan selanjutnya menuju Masjid Al-Abrar untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah, kini semuanya tinggal kenangan. Pak Imam yang menjadi teman kerja bertutur, itulah dunia Pak Haji, tidak ada yang abadi, salamaki.