Bakat dan talenta gadis yang bertubuh bongsor bernama ATY dari Kabupaten Kepulauan Selayar, berhasil masuk lima besar dalam acara Konser Nominasi Dangdut Academy di Televisi Indosiar Jakarta. Aty dengan segenap kepolosan yang dimiliki, memang mempunyai kemampuan olah vocal yang mumpuni.
ATY Selayar ditemukan oleh tim pencari bakat dan setelah melalui proses penjurian yang cukup ketat, akhirnya mampu menempatkan dirinya pada lima besar di acara dangdut academy Indosiar, ungkap ATY di asrama D’Academy, Daan Mogot, Jakarta Barat.
Sekalipun ATY dibesarkan di sebuah perkampungan di Desa Tongke-Tonge Kabupaten Kepulauan Selayar, namun dengan penampilannya yang sederhana itu mampu menghibur masyarakat Indonesia dalam dengan suara emasnya, namun terlepas dari itu semua, benarlah apa yang termaktub dalam Al-Quranul kariem.
“Bilamana Allah menghendaki, maka segala sesuatunya bisa terjadi; seseorang bisa saja terangkat derajat setinggi langit, sebagaimana ATY yang sederhana mampu menempati lima besar karena faktor suaranya, demikian halnya bilamana Allah menghendaki maka mereka bisa jatuh, sebagaimana Akil Muchtar, Gubernur Banten Ratu Atut Qasiyah dan Rubi Rudiandini yang semula begitu tenar, anjlok dan tersapu ketokohannya dan berakhir di jeruji besi, nauzubillahminzalik.
Aty sang penyanyi elekton yang sering manggung dari acara dari kampung ke kampung berhasil lolos pada kontes ajang pencarian bakat dan masuk sepuluh besar,” ujar wanita yang memiliki bobot 80 kilogram. Setelah empat bulan berada di Ibukota, akhirnya panitia mendatangkan ibunya. Dengan segenap kepolosan yang dimilikinya, Ibu Aty berhasil dibawa ke Jakarta dan bertemu dengan putrinya.
Isak tangis bahagia dan menjadikan para penonton di tanah air terharu dan gembira menyaksikan di panggung acara Konser Dangdut Indonesia yang disponsori Mie Sedap, makanan siap saji yang menjadi andalan masyarakat Indonesia.
ATY selayar sebuah fenomena sosial yang menghentak rasa haru, semangat siri na pacce bagi warga Sulawesi Selatan, bahwa sekalipun tinggal di pelosok atau bahkan di tengah laut, kalau memang memiliki bakat dan kemampuan yang luar biasa, maka pada gilirannya akan menjadi laksana “Mutiara dari Selayar”
Kita sangat berharap, setelah ATY mencapai tingkat kepopuleran yang tinggi dan mengangkat nama daerah hendaknya tidak sampai lupa diri dan tetap menjadi ATY yang tetap bersahaja dan saat ini sudah dipinang oleh kekasihnya di Selayar yang berprofesi sebagai penjual emas, ungkap ATY kepada tim kreatif Indosiar di Jakarta.
Selain ATY dari Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan di belahan barat Kota Pasundan, tepatnya di Kabupaten Pangandaran kegiatan pencarian bakat juga dilakukan dan berhasil menempatkan seorang gadis bernama REVA yang membuat Bupati Pangandaran memberikan dukungan dan media lokal mulai mengekpos kemampuan suaranya emas dengan dandanan yang simpatik serta dukungan dari masyarakat Pangandaran.
Di Kabupaten Gowa, tidak dalam kontes pencarian bakat, akan tetapi salah seorang pemilik media lokal, tepatnya Tabloid Bawakaraeng membeli seperangkat peralatan alat musik, hebatnya sepuluh orang anaknya menjadi pemain, mulai dari drummer, bass, guitar, pianis hingga penyanyi adalah bersaudara dan ini bisa juga menjadi berita nasional bilamana tercium pers di blantika musik Indonesia.
Adalah Anak-anak A.Pidris Zain yang pernah menjajal kemampuan utnuk kandidat Bupati Gowa ini sengaja melengkapi perangkat musik bagi putra-putrinya untuk menyalurkan bakat seninya, tentunya dimaksudkan pula untuk memberikan hiburan segar bagi masyarakat, terutama pada caleg gagal, tuturnya berseloroh.
Dengan fenomena Aty Selayar, Reva di Pangandaran dan Pidris Zain di Gowa tentunya akan memberikan nuansa seni dengan cita rasa tinggi, karena dengan lantunan lagu yang menggugah akan memberikan spirit untuk berkarya dengan penuh ketenangan jiwa, salamaki !!!