Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza (RSKPN) Kementerian Sosial R.I. Drs. Waskito Budi Kusumo, M.Si menutup kegiatan “Pertemuan Forum Perlindungan dan Advokasi Sosial Penanggulangan Penyalahgunaan Napza” yang berlangsung dari tgl 18 s/d 21 November 2013 di Hotel Regency, Jalan Daeng Tompo No. 8 Makassar.
Dikatakan, penyaluran dan pergerakan Narkoba dewasa ini, mengarah ke Timur dan Makassar sebagai pusat layanan di Kawasan Timur Indonesia harus dijaga dan di cegah sejak dini. Dikatakan, dari perdagangan barang haram ini terdapat perputaran uang sebesar Rp 50 trilyun perbulan, tentunya sungguh menggiurkan, akan tetapi dampak ikutan yang dibawahnya adalah hilang satu generasi.
Oleh sebab itu, pemamfaatan semua elemen masyarakat harus dilibatkan dan Forum ini merupakan merupakan salah satu perangkat komponen masyarakat harus dilibatkan secara langsung dan sekaligus menjadi mitra yang diharapkan dapat berperan aktif di tengah masyarakat.
Dewasa ini, fenomena anak-anak jalanan yang menggunakan Lem atau “Ngelem”, penggunaan “Autan” maupun “Sprite campur soda” dengan berbagai varian yang bisa merusak sel-sel otak, perlu segera dicarikan solusinya.
Pertemuan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Anggota Forum Perlindungan dan Advokasi Sosial Penanggulangan Penyalahgunaan Napza Prov. Sulsel diikuti = 20 peserta bertempat di Hotel Regency Jalan Daeng Tompo No. 8 Makassar.
Narasumber pada kegiatan tersebut, selain DR. J. Marbun, M.Si dari Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung dan beberapa orang praktisi, Poltabes Makassar, Dinas Sosial Prov. Sulsel diakhiri dengan dialog antar anggota forum dilanjutkan dengan penyerahan biaya operasional forum tahun 2013 dari Kemsos kepada Bendahara Forum.
Puncak acara kegiatan ditandai dengan foto bersama dengan Direktur RSPKN, Drs. Waskito Budi Kusumo, M.Si di dampingi Kasubdit Perlindungan dan Advokasi Sosial, Prayitno, A.Ks dan sejumlah panitia pelaksana dari Direktorat RPSKN Kementerian Sosial R.I. termasuk Panitia Lokal dari Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Salamaki.