Barang siapa yang berpuasa, enam hari lamanya di bulan Syawal, berarti seakan-akan berpuasa selama setahun lamanya (Hadist Nabi).
Karena itu, setelah kepergian ramadan dengan membawa begitu banyak kenangan manis, mari kita mengiringinya dengan berpuasa selama enam hari lamanya.
Isya Allah, mulai Senin, 12 Agustus 2013 akan memulai puasa Syawal selama enam hari lamanya. Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan rakhmat keimanan, kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan amanah, sebagai khalifah di muka bumi.
Sementara itu, kegiatan ba’da Idul fitri 1434 H, adalah menerima sanak family serta berkunjung ke rumah orang tua, ziarah kubur serta saling bersilaturahmi dengan tetangga, jemaah masjid maupun family dan inilah menunjukkan tingginya nilai-nilai agama yang kita anut.
Kata orang bijak, “merebut itu gampang yang sulit adalah mempertahankan”, semoga apa yang kita raih selama proses pelatihan mental di Bulan Ramadan 1434 H, dapat kita pertahankan dan lestarikan diluar bulan suci ramadan serta menapaki hari-hari yang penuh perjuangan.
Ya Rabb, bimbinglah hamba dalam melayari kehidupan untuk sebelas bulan mendatang. Memang suasana kehidupan pascatugas di pemerintahan membutuhkan kesiapan mental untuk menjalaninya.
Beruntung bertemu dengan Ramadan, mendapat begitu banyak pencerahan kalbu, mencari hakikat kehidupan, dari mana kita berasal dan kemana akan kembali.
Beruntung bisa menikmati masa pensiun, sehingga bisa lebih fokus dalam beribadah. Semua itu harus disyukuri karena ternyata dalam kehidupan sebagai aparatur negara, tidak semuanya mampu mencapai finish sebagai seorang purnakaryawan.
Kini hari-hari pensiun, dijalani dengan penuh kebahagian, berbagai upaya yang dilakukan untuk mengisi hari-hari di usia menuju senja, seperti olah raga di pagi hari, memelihara burung yang memberi kicauan yang indah, pemeliharan ikan hias dan penataan taman bunga, memperbanyak isi buku perpustakaan dan yang tak kalah pentingnya, “Mendalami kandungan Al-Quran”.
Dikejauhan sana, sahabat-sahabatku mengirimi ucapan selamat idul fitri 1 syawal 1434 H, menggunakan jasa facebook,sms,email,whatsapps dan sarana komunikasi lainnya.
Kesemuanya itu telah menggeser “Kartu Lebaran” yang selama ini dikirim melalui jasa Pos dan Giro. Kini semua serba instan, langsung dan sifatnya pribadi, sebuah lompatan tehnologi yang telah dicapai umat manusia, dan semua ini merupakan gambaran akhirat bagi mereka yang memahami dan bertakwa kehadirat-Nya.
Melalui puasa Syawal, Kita dapat mengasah fikir dan dzikir agar kita mampu menjadi seorang yang punya prinsip dalam kehidupan ini.
Bukankah orang yang cerdik pandai, selalu bertutur dengan bijak, bahwa dalam kehidupan ini, ada tiga pilihan hidup, yaitu menjadi “Pelaku Sejarah, Penonton Sejarah atau menjadi Korban Sejarah“
Semoga dengan puasa di bulan Syawal 1434 H, kita dapat menjadi pribadi yang handal dan mampu melaksanakan amanah yang dipikulkan pada pundak masing-mamsing, serta menjadi orang yang pandai bersyukur, Salamaki.
Salam Takzim,
www.syakhruddin.com
Email : syakhruddin@gmail.com
Email : syakhruddin@yahoo.co.id
SMS : 081 2424 5938 PIN 2A2 FC 722