Taufiq Kiemas selaku Ketua MPR periode 2009-2014, sekaligus politisi senior PDIP ini, di duga meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dideritanya. Saat ini, jenazah almarhum sedang disemayamkan di KBRI Singapura, rencananya jenazah diterbangkan ke Tanah Air dan akan langsung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata,Jakarta, Minggu (9/6/2013) di sisi Makam kedua Orang tuanya, tutur Dirjen Pemberdayaan Sosial, Hartono Laras yang bertanggungjawab pada pemeliharaan makam di TMP. Kalibata Jakarta.
Presiden SBY, menyatakan belasungkawa yang mendalam atas atas wafatnya Taufiq Kiemas, suami dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri (Presiden R.I. ke-5).
Sebelumnya, Taufiq Kiemas yang berasal dari Palembang, masih sempat mendampingi wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Taufiq dirawat karena mengalami kelelahan.
Anak sulung Kiemas dan Mega, Muhammad Rizki Pratama masih sempat mengabarkan melalui handphone, kalau kondisi ayahnya sudah mulai membaik. Namun menjelang malam, Taufiq Kiemas mengalami kondisi kritis dan nyawanya tidak tertolong lagi, hingga menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat selama enam hari.
Taufik Kiemas berpulang kerakhmatullah disisi isterinya tercinta, Megawati Soekarnoputri dalam usia 70 tahun, meninggalkan seorang isteri dan tiga orang anak. Untuk itu, kami mengucapkan permohonan maaf untuk almarhum dan “mohon dimaafkan” ucap Tjahyo Kumolo, Sekretaris Jenderal PDIP di rumah duka, Jalan Teuku Umar Nomor 27 A, Menteng, Jakarta Pusat.
Berbagai ucapan duka dari para petinggi di Tanah Air, masing-masing, Wakil Presiden R.I Boediono, Ketua DPR-RI, Marzuki Alie, Ketua Fraksi Golkar, Aburizal Bakrie dan para pejabat teras PDIP di Jakarta.
Di Singapura, selain Megawati dan keluarga juga hadir beberapa petinggi partai, termasuk wakil ketua DPR, Pramono Anung yang berada disana dan melaporkan setiap perkembangan, sementara di tanah air, persiapan untuk acara pemakaman secara militer sudah dipersiapkan dengan saksama di TMP Kalibata, Jakarta.
Bangsa Indonesia kini kehilangan politisi senior, menurut Anas Urbaningrum mengatakan, Bang Taufiq sebagai seorang senior memiliki gaya komunikasi sederhana, jujur dan tidak muter-muter.
Anas yang masih terbelit kasus Hambalang, menilai Taufiq Kiemas sebagai pribadi yang senang memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak muda, mudah diajak komunikasi, supel dan tidak berjarak.
Hingga akhir hayatnya, Taufiq Kiemas senantiasa memelopori konsep dari “Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” ini merupakan tonggak penting bagi kita sebagai bangsa yang ber-Pancasila, dan buku yang berhasil diterbitkan berjudul,”Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam”, Salamaki.